GenPI.co - Ketua Komite Pemilihan (KP) PSSI Amir Burhanuddin menjelaskan soal polemik pada saat pemungutan suara Wakil Ketua Umum PSSI periode 2023-2027.
Sebagaimana diketahui, pemungutan suara untuk Waketum PSSI sempat diulang karena ada beberapa voters yang merasa adanya kejanggalan pada saat penghitungan suara.
Hasil pemungutan suara pertama ialah Zainudin Amali mendapatkan 66 suara, Yunus Nusi 63, dan Ratu Tisha mendulang 41 suara.
Akibat dari protes keras yang dilayangkan oleh para voters tersebut, akhirnya ditentukan bahwa dilakukan pemilihan ulang.
"Ada dispute. Biasa itu. Dalam pemilihan sangat mungkin terjadi," jelas Amir kepada awak media seusai berakhirnya Kongres Luar Biasa (KLB) di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (16/2).
Menurutnya, pada saat terjadinya hal tersebut, ada dua pilihan yang bisa dilakukan.
"Penghitungan ulang, atau pemilihan ulang," ucap Amir.
Dia mengatakan karena adanya kehendak dari para voters untuk melakukan pemilihan ulang, akhirnya dilakukan hal itu.
"Kongres menemukan jalan keluarnya, yakni dengan cara pemilihan ulang dan itu sudah dilakukan," tutupnya.
Adapun hasil dari pemilihan ulang ialah Ratu Tisha mendapatkan suara terbanyak dengan 54 suara, diikuti dengan Yunus Nusi yang mendulang 53 suara, dan Zainudin Amali 44 suara.
Namun, Yunus yang sejatinya terpilih sebagai Waketum PSSI memutuskan untuk mundur, sehingga Amali dengan suara terbanyak setelahnya dinobatkan sebagai Waketum PSSI bersama dengan Ratu Tisha.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News