FAPSI Apresiasi Keringat dan Air Mata Erick Thohir demi Piala Dunia U-20

GenPI.co - Forum Akademisi Penggemar Sepak Bola Indonesia (FAPSI) mengapresiasi keringat dan air mata yang telah dikeluarkan Erick Thohir demi Piala Dunia U-20 2023.

Ketua Umum Pengurus Besar FAPSI, Amsori Bahruddin Syah menilai seluruh masyarakat Indonesia juga ikut merasakan duka yang mendalam di balik batalnya Piala Dunia U-20.

Pernyataan Amsori merupakan sebuah respons dari unggahan hitam tanpa caption di akun Instagram Ketua Umum PSSI Erick Thohir pada Kamis (30/3).

BACA JUGA:  Polemik Piala Dunia U-20, Jokowi Minta Erick Thohir Temui FIFA

Menurut Amsori, perjalanan panjang sudah ditempuh Erick Thohir dalam memastikan Indonesia sukses sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Mulai dari revitalisasi stadion, persiapan mental dan talenta tim nasional, menjaring aspirasi para suporter dan stakeholder lainnya, hingga melakukan diplomasi agar FIFA tetap menggelar ajang sepak bola bergengsi dunia itu di Indonesia

BACA JUGA:  Dukungan PDIP ke Erick Thohir untuk Lobi FIFA Kini Sia-sia

"Keringat dan air mata sudah tumpah dalam setiap langkah perjuangan Pak Erick demi Piala Dunia U-20. Semua merasakan kesedihan itu, juga pahitnya menyimpan luka yang perih karena kehilangan momentum bagi talenta muda Indonesia tampil di panggung dunia, ini menyedihkan" kata Amsori dari rilis yang diterima GenPI.co, Jumat (31/3).

Dosen Ilmu Politik Universitas Nasional (UNAS) menjelaskan, jalan panjang Piala Dunia U-20 di Indonesia tidak lepas dari perjuangan Erick Thohir. Di awal, Erick ikut andil dalam pengajuan Indonesia sebagai tuan rumah.

BACA JUGA:  FIFA Tak Bisa Dilawan, Erick Thohir: Kita Harus Tunduk

"Sekitar tahun 2019, saat itu Menpora masih Imam Nahrowi, mengajukan Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Lalu Presiden Jokowi mengutus Erick Thohir yang saat itu menjabat Ketua Komite Olimpiade Indonesia kemudian ke beberapa negara untuk melobi FIFA dan berhasil," jelasnya.

Dikatakan Amsori, maka sangat wajar jika Erick Thohir merasakan duka yang sangat dalam, mengingat hal itu sudah dia perjuangkan lama.

"Ini bukan hanya mimpi Erick Thohir yang sudah dia perjuangkan lama, juga tentang mimpi masyarakat Indonesia. Di situ semua akan memahami kesedihan beliau," tutur Amsori.

Meski begitu, Amsori yakin dengan komitmen dan tekad yang dimiliki mantan bos Inter Milan itu dalam membenahi sepak bola Indonesia tidak akan luntur meskipun saat ini belum berkesempatan tampil di Piala Dunia U-20.

"Semua tahu, publik melihat dengan jelas bagaimana Pak Erick sudah bekerja sangat keras dan maksimal. Kecintaan beliau (Erick) kepada sepak bola sangat besar, jadi saya yakin akan kembali bangkit dengan kepala tegak," ungkapnya.(*)