Arsenal dan Sepak Bola Sangat Berbeda Tanpa Patrick Vieira

13 Maret 2021 19:30

GenPI.co - Sepak bola dunia tidak hanya mengenal Arsenal sebagai tim kuat di Inggris, tetapi juga melahirkan sosok tangguh pada diri Patrick Vieira.

Jangan bayangkan Vieira adalah pemain yang jago menggiring bola seperti Ronaldinho ataupun Ronaldo.

BACA JUGA: Bursa Transfer: Striker Juventus ke Real Madrid, Barcelona Gila

Jangan pula bayangkan Vieira memiliki kemampuan mencetak gol seperti Thierry Henry.

Vieira jauh dari kualitas super seperti yang dimiliki Ronaldo, Ronaldinho, dan Henry.

Namun, Vieira tetaplah Vieira. Dia memiliki jiwa kepemimpinan yang luar biasa di dalam dan luar lapangan.

Di dalam lapangan, Vieira merupakan salah satu jaminan ketangguhan lini tengah Arsenal.

Mantan Pelatih Manchester City yang kini menukangi Timnas Italia Roberto Mancini pun tidak sungkan memuji Vieira.

“Pemain seperti Vieira tidak lahir setiap tahun. Dia pemain fantastis,” kata Mancini kepada Talk Sport.

Vieira datang ke Arsenal pada 1996. Dia menjalani debut saat Arsenal melawan Sheffield Wednesday pada 16 September 1996.

Saat itu Vieira yang saat itu masih berusia 20 tahun menggantikan Ray Parlour pada menit ke-27.

Debutnya manis karena Arsenal berhasil mengalahkan Sheffield Wednesday dengan skor 4-1.

Laga itu menjadi penanda dari 393 pertandingan yang dijalani Vieira selama sembilan musim membela Arsenal.

Selama berbaju Arsenal, Vieira sukses mendonasikan tiga gelar Liga Inggris, empat trofi Piala FA, dan tiga gelar Community Shield.

Momen terhebatnya ialah saat membawa Arsenal menjuarai Liga Inggris 2003-2004. Saat itu Vieira yang menjadi kapten bisa membantu Arsenal tidak terkalahkan sepanjang musim.

Sangat gampang mengenai Vieira di dalam lapangan. Lihat saja jersey yang dikenakannya. Pasti ada balsam di dada.

Vieira memang selalu mengoleskan balsam untuk membantu pernapasannya saat bermain.

Beberapa pemain lantas meniru cara Vieira. Di antaranya ialah Freddie Ljungberg dan Sol Campbell.

Namun, hal yang paling menonjol pada diri Vieira ialah karakter bermainnya yang tanpa pandang bulu.

Dia tangguh ketika menjaga lawan. Vieira juga brutal saat berduel memperebutkan bola.

Vieira bahkan mendapat label sebagai 50 pesepak bola terbrutal dalam sejarah sepak bola versi The Times pada 2007.

Selama membela Arsenal, Vieira mengoleksi 95 kartu kuning dan dua kartu merah secara langsung. Dia pun delapan kali mendapatkan kartu merah setelah menerima dua kartu kuning.

Dia juga tidak segan berseteru dengan pemain lain. Musuh utama Vieira ialah legenda Manchester United Roy Keane.

Keduanya sering bersitegang saat Arsenal bersua MU. Mereka bahkan bisa berseteru sebelum laga dimulai.

Misalnya, menjelang pertandingan di Stadion Highbury pada 2005. Saat itu Vieira dan Keane berseteru di lorong stadion. Wasit sampai harus menenangkan mereka.

Keane pun harus mengakui menempatkan Vieira sejajar dengan Zinedine Zidane, Paul Scholes, Steven Gerrard, dan Frank Lampard.

“Dia adalah salah satu pemain terbaik yang saya hadapi,” kata Keane kepada Team Talk.

Kepergian Vieira ke Juventus pada 2005 meninggalkan duka bagi Arsenal.

Sejak saat itu Arsenal tidak pernah lagi bisa menjuarai Liga Inggris. Arsene Wenger pun menjadi bulan-bulanan ketika masih menukangi Arsenal.

Legenda MU Gary Neville menyebut Wenger pelit. Sebab, Wenger dinilai tidak mau mengeluarkan uang besar untuk mendatangkan pemain seperti Vieira untuk membantu Arsenal menjadi juara.

Namun, legenda Arsenal Thierry Henry tidak sependapat dengan Neville.

BACA JUGA: Kisah Mike Tyson Hipnotis Model Seksi untuk Memuaskan Nafsunya

Dalam kolomnya di The Sun, Henry mengaku mendengar banyak orang berpendapat Arsenal gagal mencari pengganti Vieira.

“Tidak mungkin menggantikan Vieira,” kata Henry. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co