GenPI.co - Dyah Puji Astuti, Owner Omah Gesang bercerita kalau bisnisnya ini sudah dimulai sejak dua atau tiga tahun lalu.
Dengan memanfaatkan lahan kebun durian milik orang tuanya, Dyah mencoba memanfaatkan alam sekitar menjadi bisnis yang memiliki nilai jual tinggi.
"Jadi, dimulai dari kebun durian orang tua saya. Kalau durian, itu jarak tanam lumayan lebar. Di sela-selanya saya tanam lagi," kata Dyah kepada GenPI.co pada Rabu (2/6/2021).
Ada banyak tumbuhan yang ditanam Dyah. Mulai dari bunga telang, bunga matahari, sayur, rempah-rempah, dan rimpang lainnya.
Tanaman itu yang dia tumbuhkan hingga kemudian diubah menjadi secangkir minuman yang menyegarkan dan bermanfaat.
Produk Omah Gesang (foto: Dok. Dyah)
Latar belakangnya di bidang pertanian, membuat Dyah banyak bereksperimen.
Paling baru, Dyah menciptakan jahe biru. Jahe berwarna biru itu didapat dari campuran sari jahe emprit dan bunga telang.
Bunga telang inilah yang membuat minuman jahe ini bisa berwarna biru.
Bahan-bahan yang digunakan Dyah diambil langsung dari lahannya dan petani-petani lokal di Jrahi, Pati, Jawa Tengah.
Sebenarnya ada banyak minuman lain yang disediakan Omah Gesang, seperti wedang rimpang, jahe bugar, ten telang, wedang kunyit, daun sereh, kopi rempah, dan lainnya.
Di desa kelahirannya, Tuhan memberkahi tanah-tanahnya dengan kesuburan luar biasa. Menurut Dyah, tanaman apapun yang ada hampir selalu tumbuh subur.
Namun, warga masih cukup kesulitan mengolah dan menyajikannya ke masyarakat. Hal itu membuatnya termotivasi untuk ikut memajukan kampung halamannya dengan mengolah hasil alam menjadi lebih bermanfaat dan memiliki nilai jual lebih.
Harga yang ditawarkan oleh Omah Gesang untuk satu pak berkisar Rp 30 ribu- Rp 40 ribu. (*)
Produk Omah Gesang (foto: Dok. Dyah)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News