GenPI.co - Lisma Uli Manullang tak pernah menyangka bisnis rintisan toko roti dan kuenya bisa sukses.
Bermodal lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) dari sebuah desa terpencil di Medan, Sumatera Utara, Lisma Uli tak mau muluk-muluk saat memulai bisnis yang dinamakannya Lisma Bakery itu.
Namun berkat kerja kerasnya, dia bisa mengembangkan usahanya hingga melakukan ekspansi dengan membuka sejumlah toko cabang.
Jauh sebelum mendirikan usaha, Lisma Uli becerita sempat mengikuti kursus tata boga dan akhirnya memberanikan diri untuk melamar di sebuah toko roti.
Setelah beberapa tahun bekerja di toko roti itu, Lisma dipercaya bosnya untuk menduduki kursi manajer.
"Saya dipercaya menjadi manajer di sana kira-kira 10 tahun lamanya," kata Lisma kepada GenPI.co, Selasa (22/3).
Selama menjadi manajer, Lisma bermimpi untuk membuka toko roti sendiri karena sudah memiliki bekal ilmu dan pengalaman yang cukup mengenai seluk-beluk olahan roti.
"Pada saat punya anak ketiga, saya dengan berat hati mengundurkan diri dari Bakery tersebut," ucapnya.
Sejak saat itu, Lisma pun membuka toko rotinya sendiri dengan modal seadanya.
"Saya memberanikan diri untuk buka sendiri, ternyata bisa berhasil juga," ujarnya.
Segala upaya dilakukan Lisma untuk mengembangkan toko rotinya itu. Dari awalnya hanya bermodalkan mixer tangan sampai memiliki banyak alat mesin canggih untuk pembuatan kue dan roti.
"Memberanikan diri untuk pinjam Rp 15 juta ke saudara untuk membeli mixer yang lebih bagus," ucapnya.
Setelah melalui berbagai tantangan, Lisma Uli tetap gigih dan berjuang untuk mengembangkan bisnis kuenya itu.
Sampai suatu hari, tokonya yang bernama Lisma Bakery itu mendapatkan sebuah penghargaan.
"UKM terbaik 2006 dari Eka Pangestu," tuturnya.
Hingga kini, toko rotinya sudah memiliki 10 cabang yang tersebar di Medan dan bisa memperoleh keuntungan Rp 50 juta per bulannya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News