Kiki Bisnis Gemblong Bakar Aneka Rasa, Omzet Rp 2 Juta Sehari

12 Mei 2022 10:00

GenPI.co - Kiki bersama sang istri telah mencoba berbagai peluang usaha untuk memperoleh penghasilan.

Saat awal memulai bisnis, Kiki dan sang istri berjualan jagung susu keju.

Keduanya sempat minder untuk berjualan. Namun, perasaan itu akhirnya mereka buang jauh-jauh.

BACA JUGA:  Bisnis Cakwe, Mang Abi Kantongi Omzet Rp 1 Juta per Hari

"Sebelumnya jualan di Jakarta, jualan di pasar malam. Istri sempat gengsi. Cuma kalau gengsi kita nggak makan," kata Kiki dalam YouTube Kawan Dapur yang diunggah 10 Mei 2022.

Bisnisnya itu sempat moncer. Namun, karena satu dan lain hal, pasutri tersebut memutuskan pindah ke Semarang.

BACA JUGA:  Bisnis Soto Sangka, Tetap Eksis dan Betahan hingga 3 Generasi

Dari Kota inilah, nasib Kiki dan sang istri perlahan berubah. Mereka tak lagi berjualan jagung susu keju.

Pasutri ini berjualan gemblong. Gemblong yang dijual pun berbeda dari yang biasanya.

Mereka menamainya gemblong bakar aneka rasa. Bentuknya pun tak umum, yaitu bundar dan pipih.

Setelah dicetak bundar, gemblong kemudian dipotong dua bagian untuk memasukkan topping sesuai selera.

Pembeli juga bisa menambahkan topping rasa lain di atasnya, seperti susu ataupun keju.

"Gemblong ada isian, ada sekitar 11 rasa. Jadi tinggal dibakar. Kalau mau kering sekitar 10 menitan," ujarnya.

Gemblong aneka rasa itu dijual mulai dari Rp 8.000 hingga Rp 12.000.

Pasutri ini memangkalkan gerobaknya di Jalan MT Haryono Nomor 439, Jagalan, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Selain menjual gemblong bakar, Kiki bersama istri juga menjajakan menu lain, seperti roti bakar, aneka wedang, STMJ hingga bubur kacang hijau.

Dari hasil jualannya, Kiki memperoleh omzet yang menggiurkan. Rata-rata pendapatannya menyentuh Rp 2 juta.

Saat sedang ramai, omzetnya bahkan menembus Rp 4 juta. Namun, tak selamanya omzet sebesar itu digenggamnya.

Jika sepi, Kiki bersama istri harus puas memperoleh pendapatan Rp 600.000.

Alhasil, bahan baku sebagian ada yang dibuangnya karena tak bertahan lama. Sisanya dia bagikan kepada orang-orang di sekitarnya.

"Kalau pas sepi gemblongnya itu (ada, red) kita buang, tapi daripada kita buang ya bagi-bagi ke orang," ucapnya.(*)

 

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ranto Rajagukguk

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co