GenPI.co - Nekat menjual Playstation milik sang adik untuk modal berusaha, Sabastian Garry Yusuf kini sukses bisnis Martabak Sultan beromzet hingga ratusan juta rupiah.
Meski baru berusia 18 tahun, pria ini sudah berhasil meraih omset hingga Rp 100 juta rupiah tiap bulannya.
Pengusaha muda asli Denpasar, Bali, ini mengaku membangun bisnis kuliner ini di masa pandemi covid-19.
Meskipun awalnya takut gagal, kini dia sudah memiliki lima cabang martabak di beberapa daerah.
"Memutuskan untuk membuka usaha martabak karena saya juga sadar kuliner ini cukup disukai banyak orang, khususnya di Indonesia," jelas Sabastian kepada GenPI.co, Kamis (4/7).
Dia bercerita, modal awal usaha martabak ini dia dapatkan dari hasil penjualan Playstation milik sang adik.
"Enggak izin, saya menjual Playstation milik adik saya itu secara diam-diam memang untuk modal usaha saja," lanjutnya.
Setelah dua tahun berjalan dan dia melihat bisnisnya cukup berkembang, dia mulai memperbanyak karyawan di tiap cabang. Kini, dia memiliki 13 orang karyawan.
"Jujur tidak pernah menyangka usaha ini berkembang begitu cepat, biasanya dalam sehari minimal 100 kotak terjual," tuturnya.
Sampai saat ini, Sabastian memasarkan beberapa varian rasa martabak mulai dari telur, coklat, keju, red velvet, hingga mozarella.
Sabastian pun selalu bersyukur semua kerja kerasnya tidak berarti apa-apa tanp dukungan orang tuanya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News