GenPI.co - Beberapa hari ini saya sering batuk berdahak dan memiliki rasa sesak setiap kali bernapas.
Terkadang dada saya terasa sangat sakit ketika batuk. Apakah ini tanda-tanda covid-19?
pa yang harus saya lakukan jika sudah menemui gejala ini dok? Terima kasih.
(Mufida, 25 tahun, Tangerang)
Jawaban
Dr. Cannes Nobel
Terkait dengan pernyataan ini, kita harus tahu dulu tentang batuk. Batuk itu sendiri sebenarnya refleksi tubuh untuk melancarkan jalan saluran napas tubuh kita baik lewat lendir atau zat-zat seperti debu dan asap.
Terkadang batuk juga bisa berarti serius, untuk itu batuk juga suatu gejala dari berbagai penyakit.
Salah satu yang paling ditakutkan di era pandemi ini tentu saja covid-19 karena ditakutkan ada infeksi di saluran nafasnya.
Terkdang batuk juga menjadi sebuah tanda bahkan dari saluran nafas itu sendiri, misalnya gangguan peningkatan asam lambung yang naik ke atas kerongkongan.
Batuk itu sendiri dibagi menjadi tiga, batuk akut, baguk sub-akut, dan juga batuk kronis berdasarkan lamanya batuk itu sendiri.
Batuk akut sendiri biasanya kurang dari 3 minggu, sub-akut 3 minggu hingga 2 bulan.
Sedangkan di atas itu dinamakan batuk kronis. Penyebabnya bisa karena infeksi atau non-infeksi. Kita juga harus mengenali terlebih dahulu batuk apa yang sedang kamu alami.
Terkait batuk berdahak, dahak itu sendiri sebetulnya merupakan lendir untuk mengikat partikel asing yang ada di saluran nafas atas dan bawah untuk ikut dikeluarkan. Oleh sebab itu, tubuh kita menghasilkan lendir yang disebut dahak.
Rasa sesak yang terjadi ketika batuk juga harus ditentukan terlebih dahulu.
Apakah itu merupakan sesak yang disebabkan oleh kekurangan oksigen atau hanya perasaan saja?
Sering kali perasaan sesak itu muncul dari ulu hati kembung yang membuat kamu merada seperti sesak.
Jika dada sudah terasa sakit, itu berarti batuk tersebut sudah lama terjadi atau mungkin batuknya terlalu kencang.
Sebab, batuk yang kencang bisa juga menimbulkan dada terasa sakit.
Dalam kasus kamu, sebaiknya tenang dulu. Sebab, jika Anda semakin panik semakin paranoid terhadal covid-19 kita akan merasa cemas dan sesak napas memberat.
Yang pertama tentu kamu harus memeriksakan diri ke dokter. Nanti dokter akan mengecek, apa sumber batuknya. Mungkin saja ada infeksi dan tentu saja harus dibuktikan lewat pemeriksaan dahak.
Apakah ada mikrioba seperti bakteri atau batuk infeksi yang disebabkan oleh covid-19 dengan cara mendeteksi melalui swab test dari tenggorokan atau belakang hidung.
Nanti dideteksi ada atau tidak materi genetik dari DNA / RNA virus tersebut. Setelah itu baru kita bisa menyembuhkan batuk tersebut.
Obat-obat yang ada di pasaran itu merupakan obat untuk menekan gejala batuk.
Misal obat batuk berdahak, bisa terdiri dari obat pengencer dahak sehingga dahak itu lebih mudah dikeluarkan.
Kadang ketika dahak diencerkan batuk akan semakin sering terjadi. Sebab, ketika dahak itu diencerkan maka dengan sendirinya akan dikeluarkan.
Untuk menekan gejala batuk ini, kamu juga harus teliti dalam membeli obat.
Jangan sampai salah, hal tersebut bisa membuat dahak yang ada tidak bisa dikeluarkan.
Apabila gejala berlanjut, panas naik turun, kemudian ada riwayat kontak erat dengan orang sekitar yang terkonfirmasi covid-19 sebaiknya diperiksakan swab test.
Kamu juga bisa datang ke fasilitas kesehatan terdekat untuk diperiksakan lebih lanjut sesuai dengan protokol yang ada.
Sebab, swab test sangat efektif untuk melihat covid-19 dengan gejala kurang dari 7 hari.
Tidak perlu khawatir, tetap tenang. Sebab gejala dari covid-19 sendiri sangat luas, bahkan yang tidak memiliki gejala sekali pun bisa terkonfirmasi covid-19. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News