GenPI.co - Pergantian nama dari Facebook Inc menjadi Meta Platform mendapatkan banyak sorotan dari berbagai pihak.
Pasalnya, keputusan Facebook tersebut dinilai terlalu mendadak dan terburu-buru.
Beberapa pihak bahkan menyebut bahwa Facebook memiliki misi tersembunyi di balik keputusannya mengganti nama menjadi Meta.
Salah satunya disampaikan oleh Arthur Sychov, pendiri metaverse bernama Somnium Space pda 2017.
Sychov menilai CEO Facebook Mark Zuckerberg terlalu tergesa-gesa dalam mengganti nama.
"Seperti mencoba memasukkan nama mereka ke narasi metaverse, yang saat ini sedang berlangsung," kata Sychov.
Sementara itu, Kepala komunikasi di Decentraland, Dave Carr, menyebut langkah Facebook masuk ke metaverse mendapat kritik dari para pengguna dunia virtual tersebut tentang kontrol konten.
"Orang yang mempertimbangkan masa depan dunia virtual, mereka menempati, mempertahankan kepemilikan hasil kreasi dan bergerak bebas. Mereka akan memilih versi yang tidak terpusat," kata Carr.
Kemudian, ada juga investor mata uang kripto dari Inggris Raya yang dikenal sebagai Pranksy yang mengungkapkan dugaannya terkait misi tersembunyi Facebook.
"Saya rasa Facebook mengganti nama lebih dulu untuk mengamankan merek dagang secara legal sesegera mungkin sebelum lebih banyak merk yang tertarik," kata Pranksy.
CEO Mark Zuckerberg sebelumnya juga telah mengungkapkan bahwa alasannya mengganti nama Facebook merupakan bagian dari rebranding perusahaan.
"Metaverse akan menjadi platform masa depan dan pengalaman sosial," kata Zuckerberg dikutip dari The Verge.
Zuckerberg menjelaskan bahwa nama Meta diambil dari kata Metaverse yang merupakan wujud dunia yang baru.
Tak tanggung-tanggung, Zuckerberg disebut telah mengeluarkan US$ 10 miliar atau sekitar Rp 141 triliun untuk mewujudkan masa depan baru internet itu. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News