Anak Vokasi Bakal Bikin Heboh, Karyanya Bikin Game untuk Dunia

08 Januari 2022 14:00

GenPI.co - Jangan remehkan kemampuan lulusan Vokasi Indonesia. Tak lama lagi mereka bakal bikin heboh. Karya-karya terbaiknya bakal bisa dilihat di Game favorit dunia.

Itulah mimpi yang sedang dibangun Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Vokasi), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Kementerian di bawah komando Nadiem Makarim itu rupanya mengembangkan kerja sama dengan industri kreatif di bidang permainan, Rabu (5/1/2022).

BACA JUGA:  Berikut Game Mobile yang Akan Rilis di Tahun 2022

Nantinya, anak vokasi akan diajak untuk bisa menciptakan banyak game edukasi.

Penandatanganan kerja samanya sudah dilakukan. Spiritnya satu, membuat Indonesia lebih dikenal lewat game edukasi.

BACA JUGA:  Bikin Girang, Main Game Perang Terbaik Tanpa Kuota

Ada Ditjen Vokasi dengan PT LX Internasional Indonesia, Asosiasi Game Indonesia (AGI), dan Cipta Karsa Adikarya (CAKRA), yang ikut mengawal ini.

Direktur PT LX Internasional Indonesia, Michael Choi, telah menganalisis perkembangan industri digital dan game di Indonesia.

BACA JUGA:  Link Game Tiktok Telapak Tangan Biru Please Touch Me, Klik Ini

Dia memprakirakan, di masa depan banyak SDM unggul yang dibutuhkan dalam bidang industri game.

"Memang tujuan kerja sama kami di bidang pendidikan ingin menciptakan praktisi pengkodean (coding engineer) untuk masa depan Indonesia, karena menurut analisis kami dalam lima sampai 10 tahun ke depan, Indonesia akan memerlukan 15 juta coding engineer," ungkapnya.

Ada tone optimisme yang terlihat. Direktur Jenderal Vokasi, Wikan Sakarinto sampai yakin akan ada link and match dengan pengembangan ekosistem pendidikan vokasi.

"Industri itu harus berpartisipasi terlibat dengan pembelajaran berbasis industri (teaching factory). Ujungnya, ya, bikin games," ucap Wikan dalam siaran pers yang diterima detikEdu, Kamis (6/1/2022).

Menurut Wikan, kerja sama tersebut akan dipadukan dengan berbagai program yang ada di Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi (Dit. APTV) dan Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan (Direktorat SMK).

Dia bahkan ikut memberikan tantangan kepada anak vokasi untuk bisa menghasilkan banyak game.

"Saya memberikan tantangan untuk minimal bisa menghasilkan lima sampai 10 games," tutur Wikan.

Ketua Asosiasi Game Indonesia (AGI), Cipto Adiguno, juga seirama.

Dia menjelaskan pentingnya kerja sama dalam mengembangkan industri game.

Pertama, kata dia, menumbuhkan talenta-talenta terbaik yang kompeten, lalu kedua mendorong pertumbuhan SDM yang dapat bersaing secara global.

Hal ini dikarenakan industri game yang digital memungkinkan negara ini tidak hanya mengekspor produk.

Ketiga, tutur Cipto, game erat kaitannya dengan teknologi yang memang harus terus berkembang seiring industri 4.0. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co