Internet Satelit Elon Musk untuk Smartphone Tidak Bisa Diakses Semua Orang

06 Januari 2024 15:45

GenPI.co - Perusahaan luar angkasa milik Elon Musk, SpaceX, meluncurkan enam satelit pertama yang akan menawarkan internet untuk konektivitas smartphone.

Dilansir Times of India, seskipun ini merupakan lompatan besar menuju internet berbasis satelit secara global, hal ini mempunyai keterbatasan.

"Enam satelit Starlink dalam misi ini dengan kemampuan Direct to Cell akan memperluas konektivitas global dan membantu menghilangkan zona mati,” kata SpaceX dalam sebuah postingan.

BACA JUGA:  Gegara Konten Pro-Nazi, Disney hingga Apple Hentikan Iklan di X Milik Elon Musk

"Ini akan memungkinkan konektivitas telepon seluler di mana pun di dunia," tambah Musk.

Namun, Musk memberikan informasi tambahan yang mungkin memupus harapan orang-orang yang membicarakan tentang mendapatkan konektivitas internet di mana pun mereka berada.

BACA JUGA:  Elon Musk Ingin Ada Pangkalan di Bulan dan Kota-kota di Mars

"Perhatikan, ini hanya mendukung ~7Mb per beam dan beamnya sangat besar, jadi meskipun ini merupakan solusi yang bagus untuk lokasi yang tidak memiliki konektivitas seluler, namun tidak cukup bersaing dengan jaringan seluler terestrial yang ada," ujar Musk.

Mengapa internet Starlink tidak untuk semua orang?

BACA JUGA:  X Milik Elon Musk Atur Strategi Baru karena Pendapatan Iklan Menyusut

Satu hal dari postingan Musk yang jelas bahwa pada awalnya, satelit bertujuan untuk menyediakan internet di area yang tidak memiliki konektivitas. Ini mirip dengan apa yang ditawarkan Apple dengan iPhone.

Satelit tersebut bertujuan untuk menyediakan "akses ke teks, suara, dan data untuk telepon LTE di seluruh dunia".

Dukungan teks dimulai tahun ini, yang berarti mereka yang dapat menggunakannya harus menunggu lebih lama.

Direct to Cell juga akan menghubungkan perangkat IoT dengan standar LTE umum tetapi untuk itu, pengguna harus menunggu satu tahun lagi karena SpaceX berencana mendukungnya pada tahun 2025.

Keenam satelit ini merupakan bagian dari 21 satelit Starlink yang diluncurkan. SpaceX berencana meluncurkan sekitar 840 satelit telepon seluler langsung selama 6 bulan ke depan.

Terakhir, kecepatan 7Mbps jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan yang ditawarkan oleh operator telekomunikasi di beberapa negara.

Misalnya, berdasarkan laporan Ookla, UEA menawarkan kecepatan internet rata-rata 324,92Mbps. Di India, kecepatan data seluler rata-rata adalah 94,62Mbps.

Dengan beberapa perangkat yang terhubung dalam satu beam 7Mbps, kemungkinan besar akan ada dampak negatif pada kecepatan internet di setiap perangkat. Kita mungkin akan melihat lonjakan kecepatan di masa depan.

Satelit Starlink dengan kemampuan Direct to Cell memiliki modem eNodeB canggih yang berfungsi seperti menara ponsel di luar angkasa. Hal ini memungkinkan integrasi jaringan mirip dengan mitra roaming standar.

Selain itu, Starlink harus bermitra dengan operator jaringan seluler (MNO) untuk mengintegrasikan layanan mereka ke dalam jaringan seluler yang ada. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co