Amerika Serikat Memelopori Resolusi Pertama PBB Soal Kecerdasan Buatan

16 Maret 2024 23:30

GenPI.co - Amerika Serikat memelopori resolusi PBB pertama mengenai kecerdasan buatan, yang bertujuan untuk memastikan teknologi baru ini aman, terjamin, dan dapat dipercaya dan bahwa semua negara, terutama negara-negara berkembang, memiliki akses yang setara.

Rancangan resolusi Majelis Umum bertujuan untuk menutup kesenjangan digital antar negara dan memastikan semua negara terlibat dalam diskusi mengenai AI.

Negara-negara tersebut memiliki teknologi dan kemampuan untuk memanfaatkan manfaatnya, termasuk mendeteksi penyakit, memprediksi banjir, dan pelatihan. generasi pekerja berikutnya.

BACA JUGA:  Luncurkan Lagu Baru, Jennie Blackpink Gandeng Rapper Amerika

Rancangan tersebut mengakui percepatan pesat pengembangan dan penggunaan AI serta menekankan “pentingnya mencapai konsensus global mengenai sistem kecerdasan buatan yang aman, terjamin, dan dapat dipercaya.”

Hal ini juga mengakui bahwa “tata kelola sistem kecerdasan buatan adalah bidang yang terus berkembang” yang memerlukan diskusi lebih lanjut mengenai kemungkinan pendekatan tata kelola.

BACA JUGA:  Membahayakan Keamanan Nasional, TikTok Terancam Dilarang di Amerika Serikat

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan Amerika Serikat meminta bantuan Majelis Umum “untuk melakukan pembicaraan global mengenai cara mengelola dampak teknologi AI yang berkembang pesat.”

Resolusi tersebut “akan mewakili dukungan global terhadap serangkaian prinsip dasar pengembangan dan penggunaan AI dan akan memberikan jalan untuk memanfaatkan sistem AI demi kebaikan sambil mengelola risiko,” katanya dalam sebuah pernyataan kepada The Associated Press.

BACA JUGA:  Dukung Palestina, Reality Club Batal Tampil di Amerika Serikat

Jika disetujui, Sullivan berkata, “resolusi ini akan menjadi langkah maju yang bersejarah dalam mendorong AI yang aman, terjamin, dan tepercaya di seluruh dunia.”

Amerika Serikat mulai bernegosiasi dengan 193 negara anggota PBB sekitar tiga bulan lalu, menghabiskan ratusan jam dalam pembicaraan langsung dengan masing-masing negara, 42 jam dalam negosiasi dan menerima masukan dari 120 negara, kata seorang pejabat senior AS. 

Resolusi tersebut telah melalui beberapa rancangan dan mendapatkan dukungan konsensus dari semua negara anggota pada minggu ini dan akan dipertimbangkan secara resmi akhir bulan ini. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co