Menikmati Alam Papua dari Desa Wisata Sauwandarek, Kece Banget

13 Agustus 2021 23:58

GenPI.co - Tanah Papua sangat terkenal dengan berbagai kawasan wisata alam mempesona yang belum begitu di kenal dan terekspos oleh banyak wisatawan.

Hal ini menjadikan kondisi dari bentang alam maupun tempat wisata alamnya masih terjaga dengan baik, seperti salah satunya di Desa Wisata Sauwandarek.

Desa Wisata Sauwandarek bertempat di barat Waisai, sebuah Ibu kota dari kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat.

BACA JUGA:  Bukit Batu Dinding, Wisata Kece Meski Belum Tersohor

Desa wisata ini memiliki bangunan yang masih sangat tradisional, rumah-rumahnya disana masih terbuat dari kayu dan menggunakan atap yang terbuat dari daun dan jerami saja.

Desa Sauwendarek dihuni oleh penduduk asli Papua yang hidup di pesisir, dengan memiliki sekitar 46 keluarga dan perkiraan jumlah penduduk sebesar 179 penduduk.

BACA JUGA:  Sandiaga Uno Gencar Mengembangkan Pariwisata Halal Nasional

Penduduk asli di Sauwendarak sangat terkenal dengan keterampilannya menganyam daun pandan laut menjadi barang yang lebih bernilai ekonomis seperti topi, dan tas (noken).

Topi dan tas yang dijual di sini tidak terlalu mahal karena Anda bisa membawa pulang berbagai kerajinan anyaman dengan harga berkisar Rp.25.000-Rp.50.000 per buah tergantung jenis dan ukurannya, dan banyak wisatawan yang membeli umunya dijadikan sebagai souvenir.

BACA JUGA:  Selama PPKM, Pantai Ini Jadi Tempat Wisata Gratis di Manado

Keunikan lain yang terdapat pada desa Sauwendarek adalah adanya telaga yang bernama Yenauwyau.

Telaga ini juga dikeramatkan oleh penduduk setempat karena banyak yang mengungkapkan bahwa telaga ini dihuni oleh penyu putih.

Di Telaga Yenauwyau juga terdapat sebuah dermaga yang lazim dipakai pengunjung untuk menikmati keindahan telaga Yenauwyau dan pemandangan di sekitarnya setelah berjalan sejauh kurang lebih 25 kilometer untuk mencapai telaga tersebut.

Para pengunjung juga bisa dapat menyaksikan burung endemik Sauwendarek yaitu burung Maleo Waigeo saat berada disana.

Tidak hanya itu keindahan di bawah lautnya terdapat berbagai jenis ikan seperti kuda laut mini (pigmy seahorse), udang mantis, blue ring octopus, ikan mandarin, kakap (schooling snapper), dan ekor kuning bisa kita jumpai. Kadang penyelam juga bisa menikmati berada dekat dengan gerombolan ikan tuna dan barakuda.

Selain itu, di Kampung Sauwandarek adalah atraksi memberi makan ikan di pantai. Cukup dengan menebus makanan ikan seharga Rp.50.000, rasanya sayang jika kesempatan langka ini anda lewatkan.

Untuk mencapai Desa Wisata Sauwandarek, Anda bisa menggunakan kapal reguler dari Sorong menuju Ibu Kota Kabupaten Raja Ampat, Waisai, dan perjalanan ini akan ditempuh dalam waktu 2-4 jam.

Tarif kapal reguler ini tergolong murah, berkisar Rp.100.000 hingga Rp.125.000 perorang, sekali jalan. Dari Waisai perjalanan lalu dilanjutkan menuju Sauwandarek dengan menggunakan long boat selama 4 jam. Biaya sewa long boat berkisar Rp.300.000, sekali jalan.

Tetapi jika ingin cepat, anda bisa juga menyewa speed boat dari Sorong. Dengan biaya sewa sekitar Rp 5  juta perhari, perjalanan Sorong-Sauwandarek hanya akan ditempuh dalam waktu 3 jam perjalanan.

Sepanjang perjalanan menuju Sauwandarek, tak jarang anda akan dimanjakan oleh keindahan karang, ikan, dan biota laut lainnya. Laut yang masih alami membuat ekosistem di wilayah Raja Ampat ini bisa dinikmati. Happy Traveling.(*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co