Mirip Raja Ampat, Inilah Serpihan Surga di Bukit Matang Kaladan

12 April 2022 23:40

GenPI.co - Bukit Matang Kaladan di Aranio, Banjar, Kalimantan Selatan memiliki pesona yang tak kalah dengan destinasi terkenal Raja Ampat, Papua Barat.

Pesona dari gugusan bukit tersebut tak kalah indah dan layak dijadikan destinasi wisata jika berkunjung ke wilayah Banjar.

Bukit Matang Kaladan latar memiliki belakang Pegunungan Meratus, lanskap (bentang alam) dari atas bukit ini tampak laksana lukisan.

BACA JUGA:  Yogya Punya Surga Kecil di Bukit Pengilon, Nggak Banyak yang Tahu

Warga setempat bahkan menjuluki tempat wisata ini sebagai "Raja Lima", karena kemiripan lanskap dengan Raja Ampat di Papua Barat.

Bukit Matang Kaladan dengan tinggi sekitar 400 meter dari permukaan laut ini berlokasi di Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan.

BACA JUGA:  Cafe Bukit Nurmala, Dingin Udara Pegunungan Bikin Betah Seharian

Bukit ini masih termasuk dalam kawasan Taman Hutan Rakyat (Tahura) Sultan Adam, yang meliputi wilayah seluas 112 ribu hektare.

Di samping lanskap yang indah, Bukit Matang Kaladan yang merupakan bagian dari kawasan Pegunungan Meratus juga memiliki nilai geologis yang tinggi.

BACA JUGA:  Mengintip Surga Terpencil Wisata Alam Bukit Basah di Bengkulu

Untuk mencapai puncak bukit, pengunjung bisa memilih cara sulit atau cara mudah.

Cara sulit yang cukup menantang bisa ditempuh dengan mendaki melalui jalur pendakian yang cukup menanjak, meski sudah ada trek berupa tangga batu yang mempermudah pendaki, dan dibutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk mencapai puncak.

Sementara cara mudah bisa ditempuh dengan menyewa ojek dengan biaya Rp 20 ribu sekali jalan, melalui jalur yang tidak terlalu terjal bahkan sudah ada jalan setapak dengan "paving block".

Dengan cara ini, waktu tempuh menuju puncak bukit hanya sekitar 15 menit.

Selain itu, pegunungan Meratus yang membentang hingga seluas 600 kilometer persegi merupakan hamparan ofiolit atau lembaran kerak samudera tertua di Indonesia, berusia hingga 200 juta tahun.

Pegunungan yang menjadi punggung Pulau Kalimantan ini terbentuk dari subduksi samudera, benturan benua, serta volkanisme tua.

Kemudian, akibat tumbukan dua benua, lembaran kerak samudera itu terangkat bahkan hingga 1.000 meter di atas permukaan laut, kata dia.

Secara keseluruhan terdapat 74 geosites potensial Pegunungan Meratus yang tersebar di sembilan kabupaten/kota di Kalimantan Selatan.

Bukit ini merupakan kelompok batu malihan tersusun atas batuan sekis dan serpentinit yang berusia 100-200 juta tahun.

Morfologi pada geosite Matang Kaladan adalah kawasan perbukitan bergelombang yang bagian lembahnya membentuk danau.

Lalu, setelah puas menikmati pemandangan dari atas Bukit Matang Kaladan, pengunjung bisa langsung menuju ke Hutan Kahung.

Hutan yang dalam istilah geologi merupakan serpentinite geoforest ini berada di Desa Belangian.

Desa ini bisa dijangkau dengan menyewa perahu klotok dari dermaga waduk Riam Kanan, waduk seluas 9.730 hektare yang membendung air dari delapan sungai di Meratus dan oleh PT PLN dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Perkampungan yang tampak rapi dengan jalan setapak sudah dicor menyambut pengunjung sebelum memasuki hutan Kahung.

Dari dermaga desa, pengunjung bisa menyewa ojek menuju hutan, dengan menempuh perjalanan hanya sekitar 10 menit, melintasi perkebunan karet rakyat, persawahan dan jembatan kayu kecil.

Hingga masuk ke dalam hutan, disediakan jalan setapak dari paving block sehingga memudahkan pengunjung yang ingin berjalan kaki.

Serta masih ada beruang madu dan monyet hitam di hutan seluas sekitar 500 hektare ini.

Hutan Kahung terdiri atas batuan yang cukup kompleks, mulai dari diorit, basalt, serpentinit gabro, sehingga berpengaruh pada ragam jenis tumbuhan di kawasan tersebut.

Masih berada di kawasan waduk Riam Kanan, Bukit Batu merupakan destinasi wisata yang tergolong baru dan tengah dikembangkan Pemerintah Propinsi Kalimantan Selatan.

Bukit ini menyajikan panorama padang sabana dengan latar belakang danau dan pegunungan.

Saat fajar dan sore hari menjelang malam, akan terlihat semburat cahaya kekuningan dipadukan dengan pemandangan sabana luas dengan bukit-bukit yang menguning. Happy Traveling.(Ant)

 

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co