GenPI.co - Jakarta sebagai ibukota adalah tempat yang sibuk, kendaraan lalu lalang dan orang-orang hilir mudik dengan kesibukannya masing-masing. Namun suasana berbeda hadir ketika malam tiba. Kendaraan jauh berkurang, dan pejalan kaki mendapat ruang, ini kesempatan bagi orang yang datang dari luar Jakarta untuk menikmati kota besar dengan segala sihir pesonanya.
Tempat yang paling tepat untuk menikmati Jakarta di waktu malam adalah Bundaran HI dan trotoar di sekitarnya. Terdapat tiga hal khas ibukota yang pasti kamu tidak pernah lihat di daerah, Kemewahan, Kemacetan, dan Keindahan.
Baca juga :
Wisata Malam : Ada Roh 'Jenderal' di Gedung Tua Kali Baru Jakarta
Wisata Malam : Menguji Kehebatan Nyali di Labirin Masjid Istiqlal
Wisata Malam : Melihat Dari Dekat Istiqlal yang Bersalin Rupa
Kemewahan
Bertabur cahaya di wilayah paling macet di Jakarta (Foto : Robby Sunata/GenPI.co)
Terdapat bangunan besar mengelilingi Bundaran HI, bangunan yang dipergunakan oleh perkantoran dan perhotelan. Namun yang paling besar adalah bangunan untuk sebuah Mall bernama Grand Indonesia. Ini adalah tempat yang harus traveler kunjungi jika ingin melihat kilau kehidupan ibukota. Apa yang kamu lihat di sinetron-sinetron itu tidak sebanding dengan kemewahan yang akan kamu lihat di Grand Indonesia. Hampir semua barang mewah yang dapat kamu bayangkan ada di tempat ini, dan dengan harga yang tak terbayangkan.
Tapi kamu tidak perlu belanja karena sekedar berjalan-jalan diizinkan disini, window shopping, Terdapat pula banyak tempat makan yang unik dan menarik, mulai dari minuman ringan, kudapan, sampai makanan berat ada disini. Tapi sekali lagi, kamu tidak harus makan disini. Habiskan saja waktu kamu untuk menikmati suasananya sembari menanti malam lebih larut.
Seiring toko satu persatu ditutup itulah tanda bahwa kamu harus bergerak keluar dari Grand Indonesia dan melangkah ke arah Bundaran HI yang ada di dekatnya. Jaraknya terlalu dekat sehingga kamu bisa melihat Monumen Selamat Datang saat melangkah keluar dari lobbynya. Saat pertokoan tutup adalah waktu sibuk di sekitar Bundaran HI, karena selain Grand Indonesia, terdapat pula pusat perbelanjaan Plaza Indonesia di sebelahnya, yang satu ini bahkan lebih mewah daripada Grand Indonesia.
Kemacetan
Bertabur cahaya di wilayah paling macet di Jakarta (Foto : Robby Sunata/GenPI.co)
Ratusan kendaraan akan keluar dari dua pusat perbelanjaan super mewah dan super besar ini, ditambah lagi dengan kendaraan lain yang mengantar dan menjemput keluarga atau penumpang. Ratusan kendaraan mewah datang dan pergi silih berganti di satu tempat yang sama.
Kamu bisa bayangkan betapa ruwetnya keadaan disana dan bersyukur bahwa hiruk pikuk semacam itu tidak terjadi di daerahmu. Kemacetan bukanlah hiburan, namun adalah pelajaran, yang berguna bagi kamu untuk ikut serta membangun daerahmu.
Keindahan
Bertabur cahaya di wilayah paling macet di Jakarta (Foto : Robby Sunata/GenPI.co)
Selesai memetik pelajaran dari masalah perkotaan, sekarang waktunya bersantai sambil menikmati kemewahan lain dari ibukota. Trotoar dan Cahaya.
Bundaran HI dan sekitarnya menyediakan ruang yang lapang untuk pejalan kaki. Bukan hanya luas, namun juga rapih, bersih, dan menyediakan tempat duduk bagi mereka yang lelah berjalan. Trotoar ini terdapat di ruas jalan Sudirman dan Thamrin, yang terbentang dari pusat perbelanjaan FX Sudirman di selatan sampai ke Monas di utara.
Trotoar ini bersih dari pedagang kaki lima dan pengamen, terdapat tiang batu yang menjadi penghalang bagi motor atau mobil yang ingin parkir sembarang dan dilengkapi pula dengan ubin pemandu bagi pejalan kaki yang tidak dapat melihat. Hal yang paling menyenangkan adalah bahwa trotoar disini aman sekali. Terdapat banyak petugas keamanan di sepanjang jalan, mereka senenarnya menjaga stasiun MRT dan berbagai perkantoran, namun kehadiran mereka sudah cukup untuk menjauhkan orang-orang yang hendak mencari kesempatam dalam kesempitan.
Di trotoar ini kamu bisa duduk dengan nyaman di bangku yang telah disediakan sambil menikmati pemandangan bangunan-bangunan yang bermandikan cahaya. Lampu menyala dari lantai dasar sampai lantai paling atas, kamu pasti akan bertanya dalam hati, “ini berapa banyak tagihan listriknya.” Kamu tidak salah bertanya begitu, mengingat di daerah listrik tidaklah sebanyak ini, jangankan untuk menyalakan banyak lampu, untuk menyalakan satu lampu pun kerap padam. sungguh melihat lampu sebanyak ini adalah mimpi yang jadi kenyataan.
Terdapat turis yang berfoto di tengah Bundaran HI, mereka minta diabadikan di deoan Monumen Selamat Datang. Monumen ini berbentuk dua sosok manusia laki-laki dan perempuan yang melambaikan tangan, sayangnya selama 2 jam GenPI.co dan para turis berada disana, tak sekalipun pasangan selamat datang ini melambaikan tangan kepada turis yang datang dari Indonesia Timur ini. Sekelompok anak muda berkumpul di tepi lingkaran Bundaran HI sambil bernyanyi diiringi gitar, sementara kelompok lain duduk di sebuah kursi di trotoar dengan sepeda terparkir di belakang mereka.
Ini adalah klub sepeda Skidder Selatan. Mereka hampir setiap malam berkumpul di trotoar di sekitar Bundaran HI. Mereka ramah dan bisa kamu ajak bicara tentang nikmatnya bersepeda malam hari di Jakarta. Mereka bahkan akan memberikan informasi yang kamu butuhkan tentang arah dan tempat makan malam-malam.
Hal terakhir yang kamu harus lakukan adalah mengabadikan Jakarta di waktu malam yang penuh cahaya. Ini bukanlah sesuatu yang bisa kamu liat setiap hari di kota asalmu. Gedung yang menjulang tinggi, air mancur, Stasiun Transjakarta, stasiun MRT, dan tentu saja lalu lintasnya. Banyak orang yang berfoto di trotoar sekitar Bundaran HI, selain memotret gemerlap lampu ibukota, mereka juga berswafoto dengan latar belakang kelap kelip lampu ibukota. ini adalah bagian paling cantik dari Jakarta yang hanya bisa kamu nikmati di waktu malam. Jakarta yang mewah dan bermandikan cahaya.
Tonton Video viral berikut:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News