Ketatnya Pengawasan Penggunaan Adat Melayu di Batam

06 September 2019 17:13

GenPI.co — Demi adat Melayu tetap terwarisi dan berada pada pakem dari para leluhur, Batam melalui pemerintah membuat panduan spesial penggunaan adat Melayu di setiap prosesi atau rangkaian acara adat disana.

Terdapat 10 unsur pokok pikiran kebudayaan daerah, antara lain sastra lisan, olahraga tradisional dan pertunjukan tradisional. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata, menyatakan, budaya Melayu harus terus dilestarikan dan tidak boleh disederhanakan pelaksanaannya.

"Misalnya pada saat penampilan tari persembahan atau sekapur sirih. Yang digunakan sebagai tempat sirih bukan tepak, melainkan kotak tisu. Ada rasa kecewa melihatnya," ucap Ardi di Batam, Jumat (6/9).

Dengan begitu, maka pemerintah harus memantau pelaku seni untuk menjalankan adat dan tradisi dengan benar. Pemantauan adat Melayu bahkan hingga kepada kesenian tradisional harus sesuai dengan adat yang diturunkan.

Misalnya dengan mengecek pakaian penari yang akan tampil membawakan tarian persembahan yang selalu di pentas saat pembukaan acara resmi pemerintahan.

Baca juga:

Bunda Tanah Melayu itu Bernama Lingga

Yuk Kunjungi Destinasi Wisata Kekinian Batam yang Instagramable

"Seluruh penari terdiri dari perempuan, memakai sanggul, ada penutup sanggulnya, ada bunga goyang, rantai papan, baju kebaya, kain samping dan menggunakan sarung," kata dia.

Begitu pula dengan isi tepak yang disajikan dengan tamu kehormatan di suatu acara. si tepak terdiri dari daun sirih, gambir, kapur sirih, pinang, minimal ini. (ANT)

Kalian wajib tonton video yang satu ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Maulin Nastria

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co