Filosofi Baju Hitam dan Rumah Barat Suku Kajang di Desa Ammatoa

06 September 2019 18:24

GenPI.co - Beberapa adat istiadat di sejumlah daerah di Indonesia masih terjaga keasliannya. Salah satunya jika kita berkunjung ke Kawasan Adat Ammatoa di Sulawesi Selatan. Selain keindahan alam yang masih asli, traveler juga bisa mengintip budaya dan adat istiadatnya yang belum terkontaminasi dengan dunia luar. Benar-benar orisinil.

Kawasan adat ini merupakan wilayah hutan yang masih terjaga. Desa Adat Ammatoa ini berada di Kecamatan Kajang, sekitar 56 kilometer dari Kota Bulukumba. Di sana traveler akan mendapatkan pengalaman menarik seperti melihat masyarakat di Desa Tana Toa yakni Suku Kajang yang menggunakan pakaian adat dengan warna serba hitam. 

Baca juga :

Anggota Dewan di Bulukumba 'Walkout' dari Rapat Sebab Gak Ada Kue

Video Panas Anak SMK Bulukumba Ketahuan Setelah Pelaku Rusak CCTV

Anggaran Baju Dinas DPRD Sulsel Bisa Sekolahkan Ribuan Anak SD

Keunikan lainnya ada pada rumah mereka yang menghadap ke barat semua. Selain itu pimpinan mereka dijabat oleh seorang yang bergelar Amma Toa dengan masa kepemimpinan seumur hidup.

Suku Kajang sering mengadakan upacara atau ritual dan mereka sangat berpegang teguh pada prinsip dan menganggap upacara itu adalah hal penting yang harus dilakukan untuk mendapatkan keselamatan. 

Suku Kajang hidup sederhana dan jauh dari pengaruh teknologi seperti listrik, dan telepon seluler, misalnya. Bahkan mereka menganggap bahwa hal-hal yang berbau teknologi akan merusak kelestarian alam. Pada kehidupan sehari–hari mereka sangat bergantung pada hasil kebun dan sawah. 

Ada sebuah filosofi mengenai baju adat mereka yang berwarna hitam gelap. Warna hitam diartikan sebagai bentuk persamaan dalam segala hal. Warna hitam juga memiiki arti kekuatan dan kesamaan derajat di hadapan sang pencipta. Seperti halnya kesamaan wujud lahir, keadaan lingkungan, dan menjaga kelestarian hutan sebagai sumber kehidupan. 

Bentuk rumah adat Suku Kajang adalah rumah panggung. Atapnya yang digunakan bernama Anjong yang merupakan warisan dari Kerajaan Gowa. Mereka percaya hal ini mampu membawa berkah. Pada pekarangan rumah, rata-rata mereka memelihara hewan peliharaan seperti ayam, sapi, atau kuda. 

Keturunan Suku Kajang harus menikah dengan sesama orang di dalam kawasan adat. Jika tidak, mereka harus tinggal di luar kawasan adat Ammatoa. Bagaimana traveler? Tertarik untuk berkunjung ke sana?

Video populer saat ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co