Menguak Fakta Tersembunyi Gunung Tampomas

07 Maret 2019 07:01

Gunung Tampomas sedang banyak dibicarakan di media setelah ada penemuan mayat tiga pendaki. Gunung yang ada di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat ini memiliki puncaknya yang mencapai ketinggian 1.684 mdpl dan berdiri megah di atas 4 kecamatan, yakni kecamatan Buahdua, Cibereum, Sidang Kerta dan Congeang. 

Selain keindahan alamnya gunung Tampomas pun sering dikaitkan dengan sejarah kejayaan kerajaan Pajajaran di tanah Sunda, khususnya di sepanjang tanah Sumedang diwarnai dengan sejumlah mitos. 

Prabu Sokawayana adalah orang pertama kali yang menginjakkan kaki di Gunung Tampomas

Dilansir dari berbagai sumber, orang yang pertama kali menapakkan kaki di kawasan gunung Tampomas adalah Prabu Sokawayana, Dia adalah putra dari Prabu Guru Haji Adji Putih, adik kandung dari Prabu Tadjimalela. 

Meskipun penjelajahan Prabu Sokawayana belum diketahui waktu tepatnya. Konon Prabu Sokawayana diperintahkan ayahnya untuk menjelajahi kawasan gunung Tampomas dalam rangka memperluas pemukiman di sekitar Tampomas.

Berikut sejumlah fakta terkait gunung Tampomas yang belum banyak orang tahu:

Peninggalan Sejarah Kerajaan Pajajaran 

Gunung Tampomas dipercaya memiliki kekuatan mistis yang kuat, Sudah dari dulu banyak orang yang menjadikannya sebagai tempat bertapa (ngelmu). Gunung Tampomas juga digunakan tempat mencari ilmu oleh Prabu Siliwangi. Di sana terdapat sejumlah situs yang bersejarah tentang berkuasanya kerajaan Pajajaran di Tatar Sunda.

Baca juga: Penyakit Hipotermia Sering Nyerang Pendaki Gunung, Ini Cara Pencegahannya

Di Gunung Tampomas terdapat satu tapak kaki Prabu Siliwangi yang merupakan raja kerajaan Pajajaran. Selain itu ada juga makam keramat Ranggahadi dan istrinya yang diyakini masih bagan keluarga Prabu Siliwangi. Situs lain yang ada di sana adalah Batu Kasur yang dipercaya merupakan tempat tidur Prabu Siliwangi saat bertapa di kawasan Gunung Tampomas.

Legenda Gunung Tampomas

Legenda Tampomas ini bermula dari sebuah peristiwa meletusnya gunung Tampomas pada abad ke-18. Saat itu gunung tersebut dikenal dengan nama Gunung Gede.

Mengetahui gunung tersebut akan meletus, Pangeran Sumedang pergi ke puncak gunung Gede dan menancapkan kujang emas miliknya ke kawah. Setelah itu,  gunung Gede seketika tenang dan penduduk selamat dari bencana. 

Oleh karena itu, gunung Gede berubah nama menjadi Tampomas yang berarti ‘menerima emas’ dalam bahasa Sunda.

Keindahan Puncak Gunung Tampomas

Pada ketinggian 1684 mdpl, Pemandangan indah langsung terlihat saat berada di puncak gunung Tampomas. Hamparan kota Sumedang bisa dilihat dari pucak gunung. Selain itu lubang-lubang kawah dan serentetan batu-batu berwarna hitam yang mampu membuat pengunjung terpesona.

Sudah dikenal sejak abad ke-15

Gunung Tampomas diulas di dalam naskah kuno Bujangga Manik yang ditulis pada abad ke-15. Hal ini berarti gunung Tampomas sudah diketahui sejak abad itu. 


Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co