Yuk. Lihat Megalit Astronot di Lembah Bada

27 Maret 2019 20:19

Peradaban masa lalu Nusantara masih bisa ditemukan jejaknya saat ini. Salah satunya adalah Lembah Bala, sebuah situs megalit besar yang wajib dikunjungi saat bertandang ke Poso, Sulawesi Tengah.

Lembah Bada terletak di sebelah selatan Taman Nasional Lore Lindu. Sebuah hamparan datar nan luas yang dipagari pegunungan di tepinya. Di tempat itu, terdapat1.451 buah megalit berbagai bentuk. Bebatuan masif itu tersebar di segala tempat, Dari areal persawahan hingga tanah lapang.

Megalit ini bermacam-macam jenisnya, ada yang berbentuk manusia, ada pula sarkofagus. Sementara yang lain berbentuk tempayan kubur, lumpang batu, batu dakon, umpak batu, batu lesung, dan menhir.  Semuanya terbuat dari batu kali yang diduga diambil dari sungai yang ada di sekitar lembah.

Beberapa megalit berbentuk sosok manusia di Lembah Bada. (Foto: beritagar)

Yang unik adalah keberadaan patung batu yang tampak seolah mengenakan helm. Teori konpirasi yang beredar, patung tersebut adalah penggambaran terhadap astronot dari angkasa luar. Kamu percaya?

Patung ‘astoronot’ itu juga menjadi megalith paling populer di lembah itu. Ada legenda yang melatari posisi miring patung itu. Konon, batu tersebut miring lantaran pasukan Toraja menyerang lembah Bada namun berhasil dihalau suku Lore. Mereka hendak merubuhkan salah satu patung namun gagal dan malah mencelakai orang-orangnya sendiri.

Sementara patung-patiung yang lain sekilas tampak seperti patung Moai di Pulau Pakah.

Pertama kali ditemukan peneliti Belanda pada tahun 1898, usia megalit Lembah Bada ditaksir antara 1.000 sampai 2.000 tahun. Batu-batu tersebut dipercaya merupakan hasil karya leluhur Austronesia nusantara.

Keunikan megalit raksasa di Lembah Bada bisa traveler jangkau dari Bandara Kasiguncu di Poso. Dari bandara, perjalanan memakan 3 jam 15 menit melalui rute darat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co