GenPI.co - Traveler mungkin tahu merek perabotan bongkar pasang IKEA dari Swedia? Masyarakat Indonesia begitu heboh saat gerai IKEA buka pertama kali di Indoensia pada 2014 silam.
Tapi tahu tidak, saat orang Swedia di IKEA baru bisa bongkar pasang perabotan, orang Palembang sudah bisa buka pasang rumah.
Bongkar pasang rumah di Palembang sudah dilakukan sejak 1889, atau 113 tahun sebelum IKEA ada.
Perhitungan di atas berdasarkan pada usia rumah Limas yang kini berada Museum Balaputradewa, Palembang. Namun tradisi membangun rumah bongkar pasang sendiri diyakini telah ada sangat lama.
Baca juga: Ayo Merasakan Kenyaman LRT Palembang
Rahasianya terletak pada teknik penyatuan kayu pada Rumah Limas yang tidak menggunakan paku. Setiap bagian rumah hanya disatukan dengan pasak,sehingga mudah dibongkar-pasang.
Rumah Limas adalah ikon museum Balaputradewa. Ini adalah rumah yang Traveler lihat ada di lembaran uang Rp 10.000 lama. Konon, jika ke Palembang tanpa berfoto di sini, maka diyakini akan terus penasaran kembali ke kota ini sampai bisa berfoto di rumah Limas ini. Menarik yah?
Rumah Limas Balaputeradewa menyimpan keunikan lain. Sebenarnya ini bangunan ini terdiri dari dua rumah. Keduanya saling membelakangi, lalu dihubungkan oleh semacam jembatan kayu dengan desain yang menyatu dengan rumah.
Rumah Limas utama tempat dimana turis bisa masuk, didirikan pada tahun 1830 dan dimiliki oleh Syarif Abdulrahman al-Habsyi. Ia adalah seorang kepala komunitas Arab di Palembang pada masa penjajahan Belanda.
Sementara rumah kedua tempat rumah Limas biasa difoto berdiri pada tahun 1835 dan dimiliki oleh Syarif Ali. Ia merupakan seorang kepala komunitas Arab sebelum Syarif Abdulrahman al-Habsyi menjabat.
Pemandu Rumah Limas Nurlela Susianti memberi penjelasan mengenai sejarah Rumah Limas. Ia menuturkan, rumah Limas utama pernah dibeli dan dibawa keluar dari Palembang. Bangunan itu salinya berdiri di belakang kantor walikota Palembang di jalan merdeka. Lalu oleh Pangeran Punto rumah ini dibeli dan dibongkar, lalu dibawa ke daerah Pemulutan, 12 kilometer di selatan kota Palembang. Rumah ini akhirnya kembali lagi ke Palembang dan dipindahkan ke bagian belakang Museum Balaputradewa.
Dalam proses perpindahan inilah bagian belakang yang asli dari rumah utama tertinggal di lokasi terakhir sebelum masuk ke Museum.
Rumah Limas di Museum Balaputradewa bisa dilihat setiap hari dari pukul 10.00 hingga 16.00 WIB. Untuk masuk ke Museum, traveler cukup membayar Rp 3.000.
Lokasi bangunan ini juga mudah dicapai. Dari bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, bisa langsung menumpang LRT dari stasiun Bandara dan turun di Stasiun LRT Garuda Dempo, dari sana perjalanan dilanjutkan dengan menaiki ojek online langsung ke Museum Balaputradewa. Biaya LRT Rp5 ribu. Sementara biaya ojek online kurang lebih Rp4 ribu.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News