3 Bahaya Pernikahan Dini yang Jarang Diketahui, Termasuk Stunting

04 Maret 2022 23:55

GenPI.co - Pernikahan dini masih sering terjadi di beberapa daerah. Jarang disadari, jika pernikahan di usia remaja rupanya membawa dampak kurang baik untuk keharmonisan rumah tangga.

Menurut dr. Utami Roesli, SpA, ketidaksiapan secara fisik dan mental pada ibu yang hamil di usia remaja mengakibatkan berbagai tantangan selama proses mulai dari kehamilan hingga melahirkan.

Tak hanya itu saja, di bawah ini terdapat 3 risiko kehamilan yang mungkin bisa dialami Ibu yang hamil saat usia remaja. Simak ulasannya dilansir dari Parents. Apa saja?

BACA JUGA:  Selain Komitmen, Ini 3 Modal Utama Untuk Maju ke Fase Pernikahan

Keguguran

Organ reproduksi di usia remaja memang sudah berfungsi, namun kematangannya belum sempurna. Ini yang menyebabkan kehamilan di usia remaja rentan mengalami keguguran.

BACA JUGA:  Makna Sakral Pemasangan Bleketepe dalam Pernikahan Jawa

Anemia

Kehamilan pada usia remaja memiliki risiko tinggi untuk terkena gangguan anemia kronis. Terbaginya kebutuhan zat besi untuk diri sendiri dan bayi bisa menyebabkan remaja putri mengalami lemas bahkan pingsan.

Kejadian anemia saat hamil dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur dan penderita kesulitan dalam proses melahirkan.

Jika sudah parah, anemia saat kehamilan akan memengaruhi pertumbuhan bayi dalam kandungan.

Stunting

Seperti diketahui, kebutuhan gizi anak dimulai sejak 1.000 HPK atau saat kehamilan hingga usia 2 tahun.

Kehamilan remaja dapat menyebabkan bayi lahir dengan risiko stunting lebih tinggi karena umumnya remaja belum memperoleh edukasi secara menyeluruh mengenai kehamilan dan perawatan gizi bayi.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co