Cara Menghadapi Suami yang Kekanak-kanakan dan Tidak Dewasa

07 Maret 2022 11:00

GenPI.co - Suami merusak kebahagiaanmu dengan reaksi kekanak-kanakannya? Maka Anda mungkin menikah dengan pria yang belum dewasa. 

Jangan khawatir, ada solusi untuk semuanya. Untuk bisa menghadapi suami yang belum dewasa, berikut 5 tips yang akan membantumu menjaga kewarasan dan menyelamatkan pernikahan dari toksisitas.

Jangan diambil hati

BACA JUGA:  Ada Saran Zoya Amirin, Suami Istri Harus Lakukan Agar Puas

Ketidakdewasaannya akan membuatnya mengatakan banyak hal seperti itu yang kekanak-kanakan dan bertanggung jawab. Jangan diambil hati. 

Dia akan menyalahkanmu untuk hal-hal yang belum kamu lakukan, jadi jangan bereaksi atau menganggapnya pribadi. 

BACA JUGA:  Jangan Tertipu, ini Tanda Istri Pura-pura Mencapai Puncak

Apa pun yang akan mengacak-acak emosinya akan membuatnya menciptakan beberapa drama. Jadi, mundurlah selangkah dan biarkan dia mengatasinya nanti. 

Jangan bereaksi tapi lakukan respon

BACA JUGA:  Zoya Amirin Kuak Makanan yang Bikin Wanita Cepat Basah

Tetap tenang. Manipulasi dia secara emosional dengan cara yang baik. Jika kamu bereaksi, dirimu akan memberi makan perilaku emosionalnya yang tidak sehat. 

Namun, tanggapi saat dia menyalahkanmu atas begitu banyak masalah. Atasi nanti, tetapi jangan bereaksi di depan semua orang itu, itu tidak akan membantumu sama sekali.

Fokus pada hal positifnya

Oke, dia kekanak-kanakan, tapi harus ada beberapa hal baik tentang dia juga! Fokus pada hal-hal positif itu. 

Berkonsentrasilah pada apa yang membuatnya tertarik padamu. Pikirkan hal-hal baik yang telah dia lakukan dan perhatikan apa yang dia lakukan yang pantas dipuji. 

Dia memang membuat frustrasi, tetapi tidak jahat.

Pertahankan batasanmu

Ketidakdewasaannya bukanlah hal yang bisa dia lewati. Katakan padanya nanti, duduk dan jelaskan di mana dia melewati batas. 

Buat dia mengerti garis merah Anda. Jangan sampai dibiarkan karena ini bisa menjadi kebiasaannya.

Beri dia panduan

Tunjukkan padanya bagaimana dia harus menghadapi emosinya karena jelas dia tidak ketat tentang bagaimana dia harus bersikap saat tumbuh dewasa. 

Ini seperti berurusan dengan seorang anak. Kamu memang bukan ibunya, tetapi setidaknya dirimu bisa menjadi gurunya untuk hubungan yang waras.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co