GenPI.co - Dalam relasi dengan pasangan, seksolog klinis Zoya Amirin menegaskan toxic positivity tidak boleh ada.
Hal itu dia katakan dalam sebuah tayangan edukatif yang diunggah ke akun YouTube pribadinya, 15 Juli 2021 lalu.
“Seseorang bertanggung jawab untuk memvalidasi semua perasaan yang dialami oleh pasangannya, baik itu yang positif maupun negatif,” kata Zoya.
Seksolog itu lantas mencontohkan sebuah kondisi di mana seseorang berkomentar masalah yang dihadapi pasangannya di kantor.
‘Orang yang yang toxic positivity akan mengatakan; udahlah nanti juga lupa,” ucap Zoya.
Namun, orang dengan validasi dan pengharapan yang sehat mengatakan sesuatu yang menguatkan pasangannya.
“Aku tahu ini berat, tapi bagaimanapun aku percaya kamu bisa melaluinya,” dia mencontohkan.
Atau, lanjut dia, orang dengan yang tidak memiliki kecenderungan positivity menganggap apa yang dihadapi pasangan adalah masalahnya juga.
“Aku masih nggak tahu cara menghadapi ini, tapi kita cari tahu sama-sama, yah! Kita kan tim,” ujar Zoya mencontohkan.
Seksolog 46 tahun mengatakan, orang yang toxic positivity akan meminta pasangannya untuk tetap positif dalam kondisi apapun.
“Saat sedang bermasalah di pekerjaan, dengan anak-anak atau orang tua, just be positive aja! Itu nggak bisa, itu toic positivity,” ucap Zoya Amirin.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News