Kajian Gus Baha: Ini Alasan Harga Emas Mahal Sampai Kiamat

19 Juli 2022 13:03

GenPI.co - Penceramah kondang KH Ahmad Bahaudin Nur Salim alias Gus Baha membeber kajian Islam terkait harga emas yang selalu mahal sampai hari Kiamat.

Hal tersebut diungkapkan Gus Baha dalam ceramahnya yang diunggah di kanal YouTube Santri Gayeng pada 2 Oktober 2021.

Harga emas memang selalu mahal, padahal benda ini hanya bebatuan berwarna, tapi sangat dicari oleh manusia.

BACA JUGA:  Kajian Buya Yahya: Boleh Membunuh Semut, Tapi Jangan Dibakar

"Harga emas ini bukan baru sekarang memiliki harga mahal. Ada alasan harga emas mahal sejak zaman Nabi sampai hari kiamat," kata Gus Baha dikutip GenPI.co, Selasa (19/7/2022).

Menurut Gus Baha, ada alasan mengapa harga emas mahal bahkan sejak zaman nabi hingga hari kiamat tiba.

BACA JUGA:  Kajian Gus Baha: Ini 3 Ciri Orang Hidupnya Penuh Keberuntungan

"Harga emas mahal sudah sejak zaman para nabi, yakni ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu. Emas menjadi barang perhiasan yang paling bernilai harganya di mata manusia," ungkap Gus Baha.

Harga emas memang kadangkala turunm tetapi kategorinya tetap mahal.

BACA JUGA:  3 Zodiak Paling Mudah Jatuh Cinta, Mereka Suka Bertualang

"Di balik itu, ternyata ada alasan mengapa harga emas mahal sampai hari kiamat," jelas Gus Baha.

Menurut Gus Baha, emas ini termasuk makhluk ciptaan Allah.
"Emas termasuk makhluk paling angkuh, meski termasuk golongan benda mati seperti bebatuan pada umumnya," kata Gus Baha.

Menurut kisah, kata Gus Baha, Nabi Adam diusir dari surga oleh Allah SWT.

"Ketika Allah mengusir Nabi Adam ke dunia, semua makhluk ciptaan Allah menangis," ungkap Gus Baha.

Namun, hanya satu makhluk yang tidak merasa sedih sedikitpun. Makhluk yang dimaksud Gus Baha itu tidak lain adalah emas.

"Semua makhluk menangis karena Nabi Adam yang merupakan makhluk terbaik ciptaan Allah diusir dari surga. Hanya emas satu-satunya makhluk ciptaan Allah yang tidak menangisi Nabi Adam," beber Gus Baha.

Gus Baha pun mengungkapkan, bahwa Allah SWT melontarkan sebuah pertanyaan kepada emas.

"Allah bertanya kepada si emas, kenapa tidak bersedih dan menangis seperti makhluk lainnya ketika Nabi Adam diusir dari surga," ujar Gus Baha.

Alasan emas tidak menangisi dan bersedih kepada Nabi Adam, karena sifat durhaka.

"Emas menjawab pertanyaan Allah, kata emas dirinya tidak sudi menangisi orang yang durhaka kepada Allah," kata Gus Baha.

Kemudian kata Gus Baha, Allah menjawab kembali apa yang disampaikan emas tersebut.

"Bahwa, apa yang emas katakan benar, maka sejak itulah Allah SWT mengangkat derajat emas, yang mana, tidak akan ada seorang pun di dunia ini yang tidak menyukai emas," jelas Gus Baha.

Hikmahnya, Gus Baha mengatakan bahwa dengan menaruh simpati kepada orang-orang yang melakulan maksiat justru dibenarkan oleh Allah.

"Jadi, kadang tidak simpati kepada orang maksiat itu malah dibenarkan Allah," kata Gus Baha.

Menurut Gus Baha, sebab itulah alasan emas mahal sejak zaman nabi sampai hari kiamat.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co