GenPI.co - Pernikahan itu sulit, terutama di tahun pertama ketika masing-masing orang dalam hubungan itu berupaya menyelaraskan satu sama lain.
Berhasil melewati satu tahun pernikahan bukan berarti hidup akan lebih mudah. Namun paling tidak kamu dan pasangan telah saling belajar, sehingga lebih tegar menghadapi tantangan.
Melansir time.com, Sabtu (29/10), dalam buku How to be Married yang ditulis oleh jurnalis Amerika Jo Piazza terdapat beberapa poin mengenai bagaimana bertahan di tahun pertama pernikahan.
Tips tersebut didapatkan dari pengalaman menjelajahi seluruh dunia. Simak!
Ciptakan ruang di mana kalian berdua benar-benar ingin menghabiskan waktu bersama. Kamu tidak pernah ingin rumah terasa seperti kantor atau hotel yang sekadar dilewati saja.
Para wanita Denmark yang Jo Piazza temui membeli lilin beraroma harum dan selimut lembut dengan dan benar-benar merangkul penciptaan rumah yang bahagia dan nyaman di mana pasangan baru bisa menjauh dari seluruh dunia.
Saran ini datang dari Prancis. Jauhkan ponsel dari meja makan dan jangan lupa betapa menyenangkannya berdandan.
Hindari godaan untuk menghabiskan sepanjang waktu bersama hanya mengenakan pakaian rumahan.
Saran ini berlaku dua arah, pasangan harus berusaha untuk memenangkan kamu lagi dan lagi.
Tidak setiap hari akan sempurna, atau bahkan baik, dan itu harus baik-baik saja. Bicara tentang ketidaksempurnaan dan titik rasa sakit. Jangan menyalahkan diri sendiri.
Terobsesi pada pernikahan yang kuat dan melakukan segalanya dengan "benar" adalah cara yang bagus untuk membuat diri gagal.
Dari wanita suku di Kenya dan Tanzania, Jo Piazza mendengar bahwa wanita tidak akan belajar segalanya tentang bagaimana menjadi seorang istri dalam sehari. Ini adalah sebuah proses.
Nasihat para wanita Belanda, salah satu hal yang menyenangkan tentang menikah adalah kamu tidak harus menanggung hidup sendirian.
Biarkan pasangan merawatmu sesekali, meskipun kamu adalah wanita mandiri yang terbiasa melakukan apa-apa sendiri.
Wanita India di desa-desa kecil di sepanjang tepi Sungai Brahmaputra percaya memiliki harapan yang tidak masuk akal untuk pasangan adalah cara pasti untuk merasa tidak puas.
Sebaliknya, mereka mendorong untuk mempraktikkan rasa terima kasih, menjadi benar-benar bersyukur atas hal-hal baik yang diberikan suami.
Perhatikan hal-hal hebat yang dilakukan pasangan alih-alih menunjukkan hal negatifnya. Bahkan pesan teks kecil yang mengatakan terima kasih bisa sangat bermanfaat.
Nasihat paling bijak dari seorang istri Yahudi Ortodoks di Yerusalem yang membesarkan enam anak adalah sangat mudah kehilangan dirimu dalam pernikahan
Sangat mudah untuk merawat suami dan hubungan dan melupakan tentang memelihara diri sendiri.
Luangkan waktu untuk mengatur ulang, dan pernikahan Anda akan lebih baik untuk itu.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News