GenPI.co - Kesehatan cairan pria alias spe*ma yang subur dan sehat pasti sangat didambakan semua laki-laki.
Pasalnya, dengan kualitas cairan pria yang sehat, maka keberhasilan untuk memiliki momongan sangat tinggi.
Kualitas spe*ma bisa ditentukan dari struktur (bentuk), jumlah, dan kemampuan geraknya, menurut laman Mayo Clinic.
Oleh sebab itu, jika ada kelainan pada ketiga aspek tersebut, itu bisa menandakan kondisi tertentu yang menyebabkan penurunan kualitas spe*ma.
Berikut 3 tanda cairan pria yang tidak sehat seperti dilansir pada Jumat (14/4/2023):
Salah satu tanda cairan pria tidak sehat, yakni sel spe*ma tidak mampu untuk berenang dengan lincah menyusuri mulut rahim hingga tuba falopi agar dapat membuahi sel telur.
Biasanya, penyebab berkurangnya kelincahan cairan pria ini karena beberapa faktor, mulai dari gangguan fungsi organ reproduksi bawaan lahir, infeksi, cedera, hingga kelainan fungsi dan bentuk testis.
Sementara itu, kelincahan sel spe*ma juga hanya bisa diukur melalui uji analisis spe*ma.
Tanda cairan pria yang tidak sehat tergambarkan dari jumlahnya yang sedikit, bentuknya yang tidak normal, serta kemampuan geraknya yang terbatas.
Salah satu ciri cairan pria tidak sehat juga bisa dilihat dari jumlah spe*ma yang sedikit.
Perlu diketahui, bahwa seorang pria normal mampu mengeluarkan semen (air mani) yang mengandung lebih dari 15 juta sel sperma per mililiternya.
Saat jumlah cairan pria kurang dari angka tersebut, hal ini bisa pertanda spe*ma tidak sehat.
Selain itu, bila dilihat, semen yang hanya mengandung sedikit sel spe*ma akan tampak lebih encer dan berair. Karena teksturnya encer, semen juga tidak terlalu lengket seperti pada umumnya.
Salah satu ciri cairan pria tidak sehat, yakni dengan adanya kelainan bentuk sel spe*ma.
Perlu diketahui, bahwa sel spe*ma normal memiliki bagian kepala berbentuk lonjong dan ekor yang panjang.
Sementara itu, sel sperma yang tidak sehat memiliki ciri khas berupa kelainan bentuk, baik pada kepala, ekor, maupun bagian lainnya.
Akan tetapi, bentuk sel spe*ma tidak bisa dideteksi dengan mata telanjang.
Perlu dilakukan uji analisis spe*ma untuk mengetahui besarnya persentase sel spe*ma normal. (HelloSehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News