GenPI.co - Perencanaan pernikahan memerlukan banyak keputusan. Banyak pasangan berjuang dalam pengambilan keputusan dan kemudian merasa terjebak dengan rasa cemas yang makin besar.
Calon pengantin jatuh ke dalam pola berpikir yang pada akhirnya mengakibatkan stres, kecemasan, dan kelumpuhan pengambilan keputusan yang meluas.
Kiat-kiat berikut ini dimaksudkan sebagai perancah dalam pengambilan keputusan jika kamu menyadari ada masalah.
Dilansir Psychology Today, ada beberapa cara sehat untuk mengambil keputusan selama perencanaan pernikahan.
Cobalah untuk tidak menetapkan tujuan yang berkaitan dengan keadaan emosi orang lain, melainkan tetapkan tujuan tentang hal-hal yang akan kamu lakukan. Tetapkan tujuan perilaku.
Misalnya, “Saya ingin membahagiakan ibu saya” dapat didefinisikan ulang menjadi “Saya akan memiliki buket mawar kuning karena itu adalah bunga favorit ibu saya.”
Mengubah tujuan dengan cara ini akan memastikan bahwa hasilnya jelas dan dapat dicapai. Tujuan yang jelas dapat memudahkan pengambilan keputusan.
Ada perasaan yang tersebar luas, dan sebetulnya tidak membantu, bahwa pernikahan harus menjadi hari yang sempurna.
Hal itu dapat memberikan tekanan besar pada setiap keputusan, kemudian mengakibatkan penghindaran pengambilan keputusan apa pun sampai kamu yakin keputusan tersebut sempurna.
Bagaimana kamu bisa benar-benar yakin? Sempurna adalah standar yang terlalu kaku dan sangat tidak berfungsi ketika merencanakan pernikahan.
Jangan membuat kesalahan dengan membiarkan diri kamu terpojok dan membuat banyak keputusan besar dalam jangka waktu singkat.
Ambil kalender, buat tenggat waktu pengambilan keputusan untuk diri sendiri, dan diskusinya dengan pasangan.
Ketika kamu mencapai hari pengambilan keputusan, buatlah keputusan terbaik dengan informasi yang tersedia. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News