Penelitian Ungkap Pernikahan Bisa Meningkatkan Tekanan Darah

10 Desember 2023 19:30

GenPI.co - Sudah lama ada ungkapan yang mengatakan bahwa pernikahan dapat meningkatkan tekanan darah.

Dilansir Daily Mail, kini penelitian menunjukkan bahwa penyakit ini lebih dari sekedar kisah seorang istri dan pasangan lebih mungkin memiliki kondisi yang berpotensi mematikan.

Hampir separuh penduduk Inggris diketahui mengidap hipertensi, yang jika tidak ditangani dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

BACA JUGA:  4 Tanda Hubungan yang Harus Kamu dan Pasangan Ketahui

Dan risikonya 9 persen lebih tinggi jika orang sudah menikah, menurut para peneliti Amerika Serikat.

Peneliti menyarankan dokter harus memberikan program pemeriksaan dan pengobatan bersama kepada pasangan, untuk mengatasi masalah ini bersama-sama.

BACA JUGA:  3 Alasan Pasangan Sulit Minta Maaf dalam Hubungan Asmara

Para peneliti ingin menguji apakah banyak pasangan menikah yang memiliki minat, lingkungan hidup, kebiasaan gaya hidup, dan kondisi kesehatan yang sama juga mungkin memiliki penyakit tekanan darah tinggi.

Mereka melakukan analisis pengukuran tekanan darah dari 1.086 pasangan Inggris bersama 3.989 pasangan AS, 6.514 pasangan China, dan 22.389 pasangan India.

BACA JUGA:  6 Zodiak yang Sering Curiga pada Pasangannya, Bergulat pada Keraguan

Seseorang dikatakan mengidap hipertensi jika mempunyai tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg, diastolik lebih dari 90 mmHg, atau jika menjawab ya ketika ditanya apakah mereka mempunyai riwayat tekanan darah tinggi.

Sekitar 47 persen pasangan di Inggris, dengan usia rata-rata 74,2 pada suami dan 72,5 pada istri, ditemukan memiliki tekanan darah tinggi, lebih tinggi dari 38 persen di AS, 21 persen di China, dan 20 persen di India.

Dibandingkan dengan istri yang menikah dengan suami yang tidak memiliki tekanan darah tinggi, istri yang memiliki suami dengan tekanan darah tinggi mempunyai kemungkinan 9 persen lebih besar untuk memiliki tekanan darah tinggi.

Hubungan serupa juga terlihat pada suami yang mempunyai istri dan tekanan darah tinggi, menurut temuan yang diterbitkan dalam Journal of American Heart Association.

Para ahli mengatakan temuan ini menyoroti manfaat potensial dari penggunaan pendekatan berbasis pasangan untuk diagnosis dan manajemen tekanan darah tinggi.

Misalnya, skrining berbasis pasangan, pelatihan keterampilan atau partisipasi bersama dalam program, dibandingkan mengobati orang secara individual.

Bethany Barone Gibbs, profesor di School of Public Health di West Virginia University, mengatakan jika pasangan menderita hipertensi, kemungkinan besar kamu juga menderita hipertensi.

Mengikuti ide ini, melakukan perubahan gaya hidup, seperti menjadi lebih aktif, mengurangi stres atau mengonsumsi makanan yang lebih sehat, semuanya dapat menurunkan tekanan darah.

"Namun, perubahan ini mungkin sulit dicapai dan, yang lebih penting, bertahan jika pasangan tidak melakukan perubahan bersamamu," ujarnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co