GenPI.co - Kamu dan pasangan harus berinteraksi satu sama lain untuk menciptakan perubahan yang diinginkan dalam pernikahan.
Penting untuk melakukan komunikasi berkelanjutan untuk membahas dampak perubahan dan mengatasi permasalahan apa pun.
Pernikahan terus berkembang, dengan usia pernikahan yang semakin tua dan tingkat perceraian yang lebih tinggi.
Dilansir Psychology Today, berikut berbagai jenis proses interaktif yang dapat kamu dan pasangan gunakan untuk mengelola perubahan ini.
Pasangan biasanya menegosiasikan perubahan yang mereka inginkan dalam hubunga. Mungkin kamu menginginkan perubahan dalam hubungan karena adanya perselisihan atau perbedaan.
Mungkin salah satu dari kalian memiliki gagasan tentang bagaimana segala sesuatunya dapat berjalan lebih baik.
Kamu sebaiknya bernegosiasi secara kolaboratif dengan memastikan masing-masing pihak mempunyai pendapat, didengarkan, dan apa yang kalian berdua inginkan dipertimbangkan dalam resolusi apa pun.
Akan ada saatnya kamu merenungkan pasangan seperti apa dirimu. Misalnya, kamu menyadari bahwa kamu cenderung mengasingkan diri ketika terjadi perselisihan dan melihat bahwa hal ini tidak baik untuk hubungan.
Penting untuk memberi tahu pasangan tentang perubahan yang kamu lakukan sendiri.
Kamu akan menemukan hal-hal tentang pasangan yang ingin kamu ubah, sebuah hal yang rumit. Berikut beberapa petunjuknya.
Pertama, lakukan refleksi diri. Pastikan motif atau permintaan, apa kepentingan pribadi dalam perubahan tersebut?
Apakah menurut kamu perubahan itu akan baik bagi pasangan? Saat kamu mengajukan permintaan, pastikan itu bukan permintaan.
Bicaralah tentang dampak perubahan yang diminta. Namun, pastikan kamu bersedia melakukan penyesuaian jika mereka tidak ingin melakukan perubahan. Atau apakah perlu mengidentifikasi ini sebagai ketidakpuasan dalam hubungan?
Perubahan yang terjadi biasanya memerlukan penyesuaian sebagai individu dan pasangan. Penting untuk berdiskusi satu sama lain tentang cara melakukan penyesuaian semacam ini.
Semua cara berinteraksi satu sama lain seputar perubahan tak terelakkan yang akan terjadi, secara alami atau disengaja, memerlukan diskusi berkelanjutan. Diskusi adalah tentang berbicara satu sama lain.
Misalnya, apa arti setiap perubahan bagi masing-masing? Apakah ada rasa rugi atau untung atas perubahan tersebut, atau adakah kesulitan yang timbul akibat perubahan tersebut?
Diskusi atau dialog semacam ini dapat berlangsung terus-menerus; itu tidak perlu dibatasi waktu. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News