GenPI.co - Memahami motivasi mendasar yang mendorong terjadinya perselingkuhan merupakan hal yang sangat penting dalam menavigasi dinamika rumit hubungan pernikahan.
Dilansir Times of India, berikut pemicu terjadinya perselingkuhan yang wajib kamu ketahui.
Salah satu katalis utama yang mendorong individu untuk terlibat dalam perselingkuhan terletak pada terputusnya hubungan emosional dalam ikatan pernikahan.
Meskipun dekat secara fisik, pasangan tertentu merasakan pengabaian emosional atau ketidakpuasan dalam hubungan.
Dalam mengejar keintiman dan pengakuan, mereka mungkin mencari hiburan di luar batas pernikahan, tertarik pada orang-orang yang menawarkan pengertian, empati, dan persahabatan.
Dalam kasus-kasus tertentu, perselingkuhan terjadi karena keadaan yang menguntungkan dan godaan yang tidak dapat ditolak.
Individu mungkin mendapati diri mereka tenggelam dalam lingkungan yang kondusif untuk bertemu dengan calon pasangan selingkuh, baik melalui keterlibatan profesional, lingkaran sosial, atau interaksi online.
Daya pikat buah terlarang, ditambah dengan batasan yang tidak memadai atau kurangnya pengendalian diri, dapat membuat seseorang menyerah pada godaan dan terlibat dalam hubungan di luar nikah.
Perselisihan dalam pernikahan, konflik yang berkepanjangan, atau rasa ketidakpuasan yang terus-menerus dapat mendorong seseorang untuk mencari perlindungan dalam perselingkuhan.
Alih-alih menghadapi dan menyelesaikan permasalahan mendasar dalam pernikahan, beberapa individu memilih perselingkuhan sebagai mekanisme untuk mengatasi masalah atau sebagai sarana pengalih perhatian sementara.
Keintiman emosional atau fisik yang ditawarkan oleh pasangan di luar nikah mungkin memberikan keringanan sementara dari kompleksitas dan ketegangan kehidupan pernikahan.
Perselingkuhan mungkin timbul dari kerinduan akan pengakuan dan peningkatan harga diri.
Seseorang yang bergulat dengan perasaan tidak mampu, tidak aman, atau berkurangnya harga diri mungkin mencari penegasan dari sumber eksternal.
Perhatian, kekaguman, dan kasih sayang yang diberikan oleh pasangan di luar nikah dapat meningkatkan harga diri mereka untuk sementara dan memberikan rasa validasi yang tampaknya kurang dalam batasan pernikahan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News