4 Cara Membangun Kembali Kepercayaan dalam Pernikahan

01 Maret 2024 17:45

GenPI.co - Kepercayaan berfungsi sebagai landasan di mana cinta, rasa hormat, dan keintiman dalam pernikahan dibangun.

Namun, ketika kepercayaan dilanggar baik karena perselingkuhan, penipuan, atau pengkhianatan lainnya, jalinan hubungan bisa terurai, membuat pasangan bergulat dengan perasaan terluka, kebencian, dan ketidakpastian yang mendalam.

Dilansir times of India, proses membangun kembali kepercayaan dilakukan secara bertahap dan seringk ali sulit, sehingga menuntut komitmen dan kesabaran yang teguh dari kedua belah pihak.

1. Komunikasi terbuka

BACA JUGA:  Zoya Amirin Buka-bukaan soal Bermain Cinta Sebelum Menikah, Waspada!

Transparansi dan ketulusan menjadi hal utama dalam upaya membangun kembali kepercayaan.

Pasangan didesak untuk terlibat dalam diskusi yang jujur ​​dan tidak menghakimi mengenai emosi, kekhawatiran, dan harapan mereka.

BACA JUGA:  3 Hal Ini Membuat Pria Memutuskan Menikah dengan Wanita yang Lebih Tua

Hal ini memerlukan pengungkapan pelanggaran masa lalu, mengakui luka emosional, dan mengungkapkan penyesalan yang tulus.

2. Keterlibatan aktif​

Komunikasi yang efektif tidak hanya berarti mengartikulasikan kebenaran tetapi juga secara aktif mendengarkan pihak lain.

BACA JUGA:  5 Tanda Pria Serius dalam Hubungan Asmara dan Siap Menikah

Mitra harus berusaha untuk benar-benar memahami perspektif masing-masing, memvalidasi emosi, dan menunjukkan empati.

Dengan terlibat dalam mendengarkan secara aktif, pasangan memupuk saling pengertian dan meletakkan dasar untuk pemulihan kepercayaan.

3. Konsistensi dan ketergantungan

Tindakan mempunyai bobot yang lebih besar dibandingkan sekedar kata-kata, khususnya dalam bidang membangun kembali kepercayaan.

Menunjukkan keandalan, akuntabilitas, dan komitmen yang teguh terhadap janji adalah hal yang sangat penting untuk memulihkan kepercayaan secara bertahap.

Hal ini mungkin melibatkan penetapan dan penegakan batasan yang jelas, menjaga transparansi, dan menghormati perjanjian.

4. Mencari dukungan profesional

Dalam kasus tertentu, membangun kembali kepercayaan mungkin memerlukan intervensi dari terapis atau konselor yang berkualifikasi.

Konseling pernikahan memberikan platform yang mendukung bagi pasangan untuk menyelidiki masalah mendasar, mengidentifikasi pola-pola yang merugikan, dan merancang strategi konstruktif untuk rekonstruksi kepercayaan dan menghidupkan kembali keintiman. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co