GenPI.co - Kehidupan pernikahan sering kali diibaratkan seperti mengendarai mobil, tanpa memperhatikan kondisi di sekitar, kamu bisa kehilangan arah.
Sayangnya, tidak semua pasangan mampu bangkit dari masa-masa sulit.
Dilansir Your Tango, berikut beberapa tanda pernikahan mulai retak.
Banyak orang mencoba berkomunikasi saat sedang marah, tetapi cara penyampaiannya sering terdengar seperti serangan, kritik, dan tuduhan.
Akibatnya, pesan yang sebenarnya ingin disampaikan justru tidak diterima dengan baik dan malah dianggap sebagai serangan pribadi oleh pasangan.
Hal itu bisa memperburuk hubungan dan menciptakan jarak emosional.
Banyak pasangan memilih untuk mengabaikan masalah kecil dalam hubungan.
Hal itu justru membuat masalah makin sulit dikendalikan.
Ketika sudah terlambat untuk memperbaiki keadaan, hubungan bisa berada di ambang kehancuran.
Pasangan yang kecewa bisa berubah menjadi sosok pemarah.
Jika terus ditekan, pasangan kemungkinan besar akan melawan.
Saat kamu merasa tidak nyaman atau terluka, mudah untuk menyalahkan pasangan karena dianggap sebagai pemicu perasaan tersebut.
Kamu berharap pasangan melakukan sesuatu untuk membuatmu merasa lebih baik.
Namun, kebiasaan itu justru bisa menghambat perkembangan diri dan merusak hubungan.
Hal itu juga membuat kamu tidak mau belajar cara mengelola emosi dan membangun kepercayaan diri. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News