GenPI.co 
GenPI.co - Nama Marsinah sudah tidak asing lagi bagi perjuangan buruh di Indonesia. Marsinah bahkan lekat dengan pekerja kelas menengah yang selalu di depan dalam memperjuangkan perbaikan upah dan hak buruh. Sebab kegigihannya itu, Marsinah 'dihabisi'. Malah sampai detik ini pelaku yang menghilangkan nyawa Marsinah tak pernah diadili.
Kaum buruh mendorong pemerintah agar Marsinah dijadikan pahlawan nasional. Tentu saja gelar tersebut tak sembarangan dan sejak 1959, pemerintah aktif memberikan gelar itu pada mereka yang lolos kriteria. Dilansir dari beberapa sumber, semua tentang pahlawan diatur di dalam UU No.20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan. Pasal 1 angka 4 menjelaskan, pahlawan nasional adalah gelar yang diberikan kepada warga negara Indonesia atau seseorang yang berjuang melawan penjajahan di wilayah yang sekarang menjadi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang gugur atau meninggal dunia demi membela bangsa dan negara, atau yang semasa hidupnya melakukan tindakan kepahlawanan atau menghasilkan prestasi dan karya yang luar biasa bagi pembangunan dan kemajuan bangsa dan negara Republik Indonesia.
Baca juga :
May Day, Ratusan Buruh Ziarah ke Makam Marsinah
Mulan Jameela Melenggang ke Senayan, Emak-Emak pada Ngomel
Mengenal Sosok Marsinah, Tokoh Perjuangan Buruh
Sejarawan, Asvi Warman Adam seperti dikutip dari Suara, mengatakan ada beberapa tahapan pengajuan nama untuk dijadikan pahlawan nasional. Para nama calon pahlawan tersebut akan melewati seleksi dari Dewan Gelar Tanda Jasa dan Kehormatan yang terdiri dari kalangan militer, akademisi dan tokoh masyarakat.
"Gelar pahlawan diusulkan dari bawah, pertama dari tingkat kabupaten kota. Tingkat kabupaten kota diusulkan ke Provinsi. Di sana, kemudian ada sosialisasi tentang siapa sih yang diusulkan itu dan ada proses pengkajian," kata Asvi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
