
Sumedang juga memiliki tempat wisata budaya dan sejarah, yaitu Museum Prabu Geusan Ulun; beralamat di Jalan Prabu Geusan Ulun, Regol Wetan. Dulunya tempat ini merupakan tempat kediaman bupati dan kerabatnya. Namun, saat ini dikelola dan digunakan sebagai tempat penyimpanan benda-benda bersejarah yang ditemukan di Sumedang. Sekilas tampak jelas bahwa museum ini dibangun pada masa Belanda, karena sentuhan gaya arsitektur Belanda terlihat begitu kental di setiap sisi bangunannya.
Bangunan pertama disebut Ruang Srimanganti, digunakan sebagai tempat penyimpanan benda-benda yang mengandung nilai historis. Bangunan kedua disebut Ruang Bumi Kaler, berfungsi menyimpan berbagai dokumen penting dari masa lampau.
Bangunan yang ketiga yaitu Bumi Gendeng. Di dalamnya tersimpan aneka senjata pusaka, seperti keris, tombak, kujang, dan lain sebagainya. Selain itu, di Bumi Gendeng juga tersimpan meriam dengan berbagai variasi bentuk dan jenis. Pada bulan tertentu seperti bulan Maulud, benda-benda bersejarah ini akan “dicuci” dengan ritual khusus.
Bangunan berikutnya yang berada di dalam kawasan museum ini adalah Gedung Gamelan. Seperti namanya, bangunan tersebut menyimpan aneka macam alat musik tradisional, khususnya gamelan. Gamelan yang ada di sini tidak hanya berasal dari Jawa Baratsaja, melainkan ada yang berasal dari Thailandjuga. Hingga saat ini, gamelan ini masih digunakan oleh anak-anak kelompok sanggar yang berlatih setiap minggu.
Bangunan selanjutnya yaitu Gedung Pusaka Khusus. Sebagai ikon museum, bangunan tersebut menyimpan mahkota raja dan Pusaka Tujuh.
Kampung Karuhun
Kampung Karuhun merupakan eco park-nya Sumedang. Terletak di Desa Citengah, Kampung Karuhun menyajikan suasana alami dengan Sungai Cihonje yang mengalir jernih di tengah-tengahnya. Selain bisa menikmati suasana yang asri, wisatawan juga dapat menikmati aneka permainan menarik, seperti ATV, naik sepeda gunung, futsal lumpur, saung budaya, atau melakukan kegiatan outbound.
Di tempat wisata di Sumedang ini, setiap pengunjung akan diminta menanam bibit tanaman demi kelestarian alam sekitar. Pengelola akan menawarkan kegiatan menanam pohon ini setelah pengunjung membayar tiket masuk. Pengunjung juga diperbolehkan membawa bibit tanaman sendiri.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News