Dispar Manggarai Barat: Kami yang Minta Bimtek Wisata Halal

Dispar Manggarai Barat: Kami yang Minta Bimtek Wisata Halal - GenPI.co
Destinasi wisata Labuan Bajo. (ist)

Frans pun memberikan contoh. Misalnya hotel menyediakan arah kiblat, fasilitas mihs. Hanya melengkapi. Tidak melabeli Labuan Bajo jadi wisata halal.

“Sekali lagi kita melihat ini ada pasar. Lalu kita tawarkan pada pengusaha yang mau memberi layanan itu. Jadi, tidak ada regulasi yang kami siapkan untuk itu. Sama saja dengan kami melatih kurang lebih 3-4 tahun lalu. Saat kami mengidentifikasi karakteristik wisatawan dari Asia Timur. Wisatawan China itu kira-kira seperti apa? Korea dan sebagainya. Menurut saya kurang lebih seperti itu. Jadi sampai sekarang, toh Labuan Bajo tidak menjadi (wisata) China. Jadi hanya extended service,” tuturnya.

Frans juga memberi contoh lain. Seperti mal yang menyediakan aksesoris Natal saat perayaan Natal. Kemudian pas lebaran, ada ketupat, ada pohon kurma. Hal itu tidak lantas mengubah mal menjadi masjid atau gereja.

“Jadi kurang lebih idenya seperti itu. Jadi menurut saya, ide pribadi. Kami diskusikan dengan BOP, kok tanggapannya luar biasa,” terangnya.

Ia pun memberikan acungan jempol buat respons BOP. “Saya tetap mengapresiasi responnya. Kami belum pada tataran meminta, tapi masih berdiskusi. Artinya begini, buat saya extended service kami tawarkan pada pelaku usaha yang bersedia,” jelasnya.

Frans menegaskan tetap mendukung ekowisata berbasis masyarakat di Labuan Bajo. Ia menegaskan punya tugas untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap kebudayaan. Itu akan tetap dipertahankan. 

“Budaya Manggarai terlalu luhur untuk digantikan. Jadi menurut saya jika ditabrakkan antara ekowisata, budaya dengan yang kami tawarkan dalam extended service itu, itu dua hal yang tidak bisa ditabrakkan. Itu dua hal yang berbeda,” tegasnya.


Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya