Begini Sejarah Gunung Agung Meletus, Persis Ki Joko Bodo Lahir

Begini Sejarah Gunung Agung Meletus, Persis Ki Joko Bodo Lahir - GenPI.co
Ini Sejarah Gunung Agung di Bali meletus, tepat saat Ki Joko Bodo lahir (Foto : Istimewa)

GenPI.co - Ki Joko Bodo pernah bercerita bahwa dirinya lahir di Bali ketika Gunung Agung Meletus pada 1964. GenPi.co mengajak kamu untuk mengenang kembali sejarah letusan Gunung Agung yang termasuk paling dahsyat di abad-20. Ribuan korban jiwa dan kerusakan parah menjadi dampak yang menakutkan. Berikut cerita lengkapnya.

Baca juga :

Ki Joko Bodo, Pertaubatan Total Sang Paranormal 

5 Fakta Mencengangkan Ki Joko Bodo yang Belum Diketahui Publik 

Hari Pendidikan Nasional, Mendikbud 'Kunjungi' Ki Hajar Dewantara 

Di Bali ada sebuah ritual yang bernama Eka Dasa Rudra. Dari Sejarah Raya Hindu disebutkan, Eka Dasa Rudra (Ludra) adalah upacara yang dilaksanakan untuk menyambut perhitungan perputaran tahun saka saat satuan dan puluhan mulai menjadi angka 1 (satu). Karya agung terbesar di Bali ini, dalam Rudra Tattwa disebutkan ditujukan untuk kekuasaan Tuhan yang tidak terbatas dan meresapi segala ciptaanNya agar keharmonisan bhuwana agung dan bhuwana alit sebagai aplikasi dari filosofi Tri Hita Karana. Dalam perayaannya di Pura Agung Besakih,  Eka Dasa Rudra dilaksanakan setiap 100 tahun sekali manakala angka satuan dan puluhan tahun saka mencapai angka 0, disebut pula rah windu tenggek windu.

Namun siapa menyangka, Eka Dasa Rudra pernah jatuh di bulan Maret 1963 tepat Gunung Agung memulai tanda-tanda erupsi! Namun hal tersebut tak menyurutkan langkah ribuan warga Bali untuk melaksanakan ritual tersebut. “Upacara berlangsung selama satu bulan dan persiapan dilakukan selama tiga bulan sebelumnya, di tengah letusan dan saat terjadi tanda-tanda akan meletus,” kenang Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet, tokoh adat Bali, dikutip dari BBC.

Puncaknya pada 17 Maret 1963. Langit Bali gelap dan terdengar gemuruh yang menggelegar dari puncak Gunung Agung. Orang-orang panik dan menyangka bakal kiamat. Hari itu, gunung memuntahkan lahar dingin yang membuat nyawa 1.500 orang melayang, tanaman hangus terbakar dan ratusan bangunan rusak parah. Itu tadi sejarah singkat peristiwa meletusnya Gunung Agung yang diakui Ki Joko Bodo sebagai hari lahirnya. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya