Padahal apabila jenazah statusnya reaktif maka semestinya dimakamkan dengan prosedur Covid-19. Warga pun memutuskan untuk memakamkan jenazah itu sendiri meskipun belum mengetahui prosedur pemakaman Covid-19.
Warga akhirnya meminta bantuan posko di pantai untuk meminta jas hujan (mantol) sekali pakai dengan harapan bisa melindungi mereka dari paparan Covid-19.
"Kami tetap berusaha prokes semampu kami. Pakai sarung tangan kemudian mantol sekali pakai. Alat itu setelah selesai langsung kami kubur bersama jenazah," ujar Marjoko seperti yang dilansir dari Ayoyogya.com.
BACA JUGA: Ada 11 Klaster Covid-19 di Gunungkidul, Kegiatan Sosial Dilarang
Marjoko menambahkan, saat mendengar kabar Ny M meninggal, banyak warga yang melayat di rumah duka. Hingga hari kedua usai pemakaman, belum ada pihak Satgas kalurahan ataupun kapanewon yang datang menanyakan perihal tersebut. (*)
Simak video pilihan redaksi berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News