GenPI.co 
GenPI.co - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendalami dugaan aliran uang kepada tersangka Bupati Bandung Barat nonaktif Aa Umbara Sutisna (AUM) dari berbagai pihak.
KPK telah memeriksa 12 saksi dari unsur Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Sekretariat Daerah Bandung Barat untuk tersangka Aa Umbara dan kawan-kawan.
Pemeriksaan tersebut terkait dalam penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan barang tanggap darurat bencana pandemi Covid-19 pada Dinsos Kabupaten Bandung Barat Tahun 2020.
BACA JUGA: Dana Korupsi Bansos Memanas Lagi, Eks Pegawai KPK Bersuara
"Seluruh saksi hadir dan dikonfirmasi terkait dengan dugaan adanya aliran sejumlah uang kepada tersangka AUM dari berbagai pihak," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri seperti dilansir dari Antara, Jumat, (25/6/21).
12 saksi tersebut, yakni Ibrahim Aji, Usup Suherman, Hanny Nurismandiyah, Aan Sopian Gentiana, Anang Widianto, Rilvihadi Zain, Yoga Rukma Gandara, Dian Kusmayadi, Rambey Solihin, Dian Soehartini, Dewi Andhani, dan Deni Ahmad.
BACA JUGA: TWK KPK, Febri Diansyah: Ini Tes atau Petak Umpet?
Adapun pemeriksaan digelar perkantoran Pemkab Bandung Barat (Aula Wakil Bupati).
Selain Aa Umbara, KPK juga telah menetapkan dua tersangka lainnya, yakni Andri Wibawa (AW) dari pihak swasta/anak Aa Umbara dan pemilik PT Jagat Dir Gantara (JDG) dan CV Sentral Sayuran Garden City Lembang (SSGCL) M Totoh Gunawan (MTG).
BACA JUGA: Dugaan Main Perkara Firli Bahuri Mencuat, Polemik KPK Makin Panas
Dalam konstruksi perkara disebut pada Maret 2020 karena adanya pandemi Covid-19, Pemkab Bandung Barat menganggarkan sejumlah dana untuk penanggulangan pandemi Covid-19 dengan melakukan "refocusing" anggaran APBD Tahun 2020 pada Belanja Tidak Terduga (BTT).
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
