GenPI.co 
GenPI.co - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan trending di twitter. Netizen menyanjungnya karena pada Mei 2021 mengajukan pembatasan darurat tetapi ditolak pusat.
"Dilihat dari situ, maka Anies tampaknya lebih maju selangkah daripada pusat dalam upaya penanganan covid-19," ujar Pengamat komunikasi dan politik Jamiluddin Ritonga kepada GenPI.co, Senin (5/7).
Dia juga menambahkan, hal itu juga diakui Luhut Binsar Panjaitan yang menyatakan pihaknya tidak memperkirakan lonjakan kasus covid-19 yang makin tinggi.
BACA JUGA: Suara Lantang Anies Saat Tinjau 3 Cek Poin PPKM Darurat
"Anies mampu memprediksi hal itu karena menggunakan pendekatan saintifik dalam mengatasi covid-19. Dengan saintifik, Anies bersama timnya mampu memprediksi kemungkinan lonjakan kasus," jelasnya.
Menurut Jamiluddin, kemampuan Anies memprediksi itu, selain dirinya memang punya latar belakang akademis, juga karena dia didampingi tim ahli kesehatan yang kepakarannya sangat mumpuni.
BACA JUGA: Duet Maut Ganjar-Anies Diprediksi Menang Telak di Pilpres 2024
"Sinergisitas ini membuat kerja mereka sangat sistematis, komprehensif, dan menjangkau permasalahan ke depan," ucap Jamiluddin.
Oleh karena itu, pola kerja Anies sebaiknya diadopsi oleh Pusat agar sinergisitas antara daerah dan pusat dapat sinkron.
BACA JUGA: Anies Baswedan Sebut PPKM Darurat Bisa 8 Minggu
"Hal itu juga akan memudahkan koordinasi daerah dan pusat dalam mengatasi persoalan, termasuk kasus covid-19," pungkasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
