Sendratari PKB Pukau Pengunjung

Sendratari PKB Pukau Pengunjung - GenPI.co
Drama kolosal Ghunirta Murti “Krisna Dwipayana” yang dibawakan oleh Mahasiswa ISI Denpasar

Sendratari drama teater bikin heboh hari pertama Pesta Kesenian Bali. Kisahnya tentang Ghunirta Murti “Krisna Dwipayana”. Aksi para pemeran dari mahasiswa ISI Denpasar ini sukses memukau penonton yang jumlahnya ribuan. Mereka larut dalam alur yang ditampilkan apik dan ekspresif.

Drama kolosal ini menceritakan tentang sebuah kerajaan yang amat makmur. Bernama Wirata. Kerajaan ini  dipimpin seorang Raja bergelar Maha Raja Basuparicara. Di kala masa kejayaan Basuparicara, seorang prajurit datang secara tiba-tiba dengan membawa sepasang bayi laki-laki dan perempuan.

Kabarnya, bayi tersebut merupakan anak dari Dewi Andrika, bidadari kayangan yang dikutuk menjadi seekor ikan. Karena telah menjelma kembali menjadi bidadari, Dewi Andrika menitipkan sepasang anaknya kepada Basuparicara.

Namun, Sang Raja Basuparicara hanya mau merawat bayi laki-laki dari Dewi Andika karena bayi perempuan yang dibawa prajurit tersebut mengeluarkan bau busuk dari sekujur tubuhnya.

Akhirnya Basuparicara mengutus maha patih untuk membawa bayi perempuan tersebut ke wilayah Sungai Yamuna. Bayi ini kemudian dititipkan kepada seorang nelayan bernama Dasabala.

Singkat cerita, bayi perempuan itu tumbuh besar dan diberi nama Setyawati, karena bau busuk yang keluar dari badannya itu. Masyarakat di wilayah Sungai Yamuna mengenalnya dengan nama Dhurgandhini.

Kesedihan hati Dhurgandhini membuat Sang Petapa bernama Parasara merasa iba. Akhirnya dengan kekuatan yang diperoleh dari Hyang Maha Kuasa, sang Parasara akhirnya menyembuhkan Dhurgandini. Caranya menggunakan kesucian air Sungai Yamuna yang telah dimantrai olehnya.

Dhurgandhini yang berubah menjadi wanita cantik, membuat Parasara jatuh cinta. Di sanalah percintaan Dhurgandhini dan Parasara terjadi. Hingga akhirnya melahirkan seorang anak laki-laki bertubuh gelap yang diberi nama Abiyasa. Bayi ini kerap dikenal dengan nama Krisna Dwipayana.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya