Soal Plasma Konvalesen, PMI DKI Jakarta Sampaikan Kabar Buruk

Soal Plasma Konvalesen, PMI DKI Jakarta Sampaikan Kabar Buruk - GenPI.co
Permintaan konvalesen semakin meningkat seiring dengan masih tingginya kasus Covid-19 di Indonesia. Foto: Nova Wahyudi/Antara

GenPI.co - Ketua Umum PMI pusat, Jusuf Kalla (JK) menyampaikan bahwa permintaan konvalesen semakin meningkat seiring dengan masih tingginya kasus Covid-19 di Indonesia. 
 
Meski demikian, pihaknya belum bisa memenuhi permintaan tersebut dengan maksimal.
 
"Khusus untuk DKI Jakarta sendiri paling tidak ada 300 pasien yang masuk waiting list setiap harinya, dan PMI baru mampu memenuhi 100 permintaan," kata JK seperti dikutip Selasa (3/8). 
 
Terkait hal ini, JK meminta penyintas Covid-19 mau mendonorkan konvalesen demi membantu mereka yang masih berjuang melawan Covid-19.

"Kami berharap penyintas Covid-19 yang memenuhi syarat untuk mau mendonorkan konvalesen darahnya” ujar JK. 
 
Menurut JK saat ini PMI telah berkerja sama dengan pihak Blue Bird untuk mengantar jemput secara gratis para penyintas Covid-19 yang mau mendonorkan konvalesen darahnya.

Selain itu, JK juga mengungkapkan bahwa beberapa Unit Donor Darah yang mampu mengolah konvalesen buka 24 jam.

BACA JUGA:  Keluarga Pasien Covid-19, Hati-Hati Saat Cari Donor Plasma

"Bagi yang sibuk kami ada beberapa Unit Darah yang buka 24 Jam, salah satunnya di UDD Kramat ini” ungkap JK. 
 
Lembaga Biologi Molekuler Eijkman bersama Palang Merah Indonesia (PMI) pada April 2020 telah membuktikan metode terapi plasma darah konvalesen bisa menolong pasien Covid-19.

Plasma darah konvalesen tersebut diambil dari pasien yang telah sembuh dari Covid-19. 
 
Data dari PMI, akurasi kesembuhan terapi plasma konvalesen mencapai 99 persen. 
 
Pada 100 pasien yang diberikan terapi tersebut, 99 di antaranya dinyatakan sembuh. (mcr10/jpnn)

BACA JUGA:  PSIM Yogyakarta Ajak Warga Donor Plasma Konvalesen, Ini Caranya

Jangan sampai ketinggalan! Kamu sudah lihat video ini ?

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
Maraton Pilpres - JPNN.com

Maraton Pilpres

Sial kita saja: kalau semua pelanggaran etika dan hukum itu mereka lakukan ternyata kepentingan umumnya tetap nol. Kemajuan bangsanya tidak nyata.