Elite Politik Indonesia Kehilangan Sensitivitas, Tak Ada Empati

Elite Politik Indonesia Kehilangan Sensitivitas, Tak Ada Empati - GenPI.co
Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima Indonesia) Ray Rangkuti menyoroti beragam permasalahan sosial yang akhir-akhir ini menghujam tanah air. Foto: Antara

GenPI.co - Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima Indonesia) Ray Rangkuti menyoroti beragam permasalahan sosial yang akhir-akhir ini menghujam tanah air.

Menurutnya, kini semakin banyak aturan yang menyulitkan dan membuat orang kesulitan ekonomi.

“Ancaman kemiskinan, penyakit, kelaparan, dan juga pengangguran. Saat yang sama, elite politik seperti kehilangan sensitivitasnya,” ujarnya kepada GenPI.co, Senin (16/8).

BACA JUGA:  Puan dkk Mengkritik Jokowi, Ray Rangkuti: Hanya untuk Citra PDIP

Dirinya lantas menyindir elite Indonesia yang sibuk pasang baliho, nonton sinetron, dan korupsi. Menurutnya, hal inilah yang menimbulkan banyak kritikan pedas untuk pemerintah.

“Jika dilihat dari aspek itu, mural itu sangat wajar terjadi. Kala hampir elit seperti tidak berempati pada derita rakyat, jalanan akan jadi ruang bagi munculnya kritik-kritik seperti ini,” tuturnya.

Oleh karena itu, menurut Ray Rangkuti, kritik seperti ini tidak perlu buru-buru direspons secara represif untuk membuat masyarakat tertekan.

BACA JUGA:  Mendadak Ray Rangkuti Seret Luhut Pandjaitan: Cakap Besar...

“Biarkan saja kreativitas kritik itu bermunculan, selama tidak mengganggu ketertiban dan menjadi ancaman nasional,” katanya.

Sebab, menurutnya, dalam situasi serba sulit seperti ini, kebebasan untuk berkeluh kesah itu adalah bagian untuk menghilangkan ketegangan dan himpitan hidup.

BACA JUGA:  Bela Masinton, Ray Rangkuti Setuju dengan Kritikan kepada Luhut

Oleh karena itu, menurutnya, polisi tidak menghapus dan mengkategorikan tulisan mural sebagai kejahatan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya