Waspada Tren Hustle Culture di Dunia Kerja yang Berbahaya

Waspada Tren Hustle Culture di Dunia Kerja yang Berbahaya - GenPI.co
Ilustrasi wanita bekerja di depan komputer. Foto: Lakobchuck/Elementsenvato

GenPI.co - Rutinitas bekerja sudah menjadi aktivitas keseharian yang dilakukan untuk memenuhi kesejahteraan hidup.

Namun, seseorang kerap menanggapi pekerjaan secara berlebihan, bahkan harus mengorbankan waktu luang yang dimiliki. Hal itu dapat berujung pada fenomena hustle culture.

Fenomena hustle culture ini terjadi lantaran adanya motivasi seseorang untuk bekerja melebihi batas waktu demi meraih kesuksesan.

BACA JUGA:  Jokowi Diminta untuk Segera Reshuffle Menteri yang Tidak Bekerja

Hal itu membuat bekerja keras sampai lembur seolah adalah sesuatu yang normal.

Psikolog dan tim konselor dari aplikasi konseling Riliv, Graheta Rara Purwasono, mengatakan bahwa tren hustle culture dialami oleh sebagian besar pekerja, terutama dari kalangan generasi milenial.

BACA JUGA:  3 Zodiak Hari Ini Bekerja Lebih Baik saat Pengeluaran Bengkak

“Tuntutan kebutuhan hidup yang banyak mengharuskan mereka bekerja lebih keras supaya mendapatkan penghasilan besar meskipun mengesampingkan kesehatan diri sendiri,” katanya.

Menurut Prita, hustle culture dapat menyebabkan burnout atau stress berat dari pekerjaan.

Berikut ini beberapa hal yang bisa mengubah mindset untuk mengurangi hustle culture.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya