GenPI.co 
Berdasarkan ciri morfologi dari bunga bangkai tersebut maka kepastian status taksonomi dari bunga bangkai tersebut adalah Amorphophallus paeoniifolius (Dennst.) Nicolson.
Secara ekologi bunga bangkai tumbuh menyebar pada hutan monson, hutan belukar atau savana dan hutan hujan tropis. Penyebarannya meliputi ; Australia, Cina, India, Banglades, Laos, Myanmar, Philipina, Srilanka, Vietnam, Malesia (Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, Jawa, Kepulauan sunda kecil, Semenanjung Malaysia, Maluku), Madagaskar dan Papua termasuk Papua Nugini." demikian Kutip @kementerianlhk.
Bunga bangkai ini merupakan bunga raksasa yang memiliki tongkol dan pelindungnya yang mekar disebut dengan braktea. Berbeda dengan bunga rafflesia, karena bunga rafflesia merupakan tumbuhan parasit yang bisa hidup tergantung dengan induknya. Sementara untuk bunga bangkai ini memiliki umbi, batang dan akar sendiri sehingga ia makan sendiri.
Penemuan yang terjadi di Kota Sorong, Papua Barat itu langsung disambangi pihak Balai Konservasi dan Sumber Data Alam (BKSDA). Dalam hasil pengamatan, bunga ini dikategorikan sebagai jenis amurpohpalus (bunga bangkai). Namun belum tergolong jenis apa karena di Indonesia baru memiliki 22 jenis bunga amurpohpalus. Saat ini pihak BKSDA akan membiarkan bunga ini hidup, karena jika dipindahkan ia akan mati dan layu. Bunga bangkai tidak memiliki efek samping dari bau nya. Sehingga bagi warga yang menemukan dihimbau untuk menjaganya karrna bunga tersebut merupakan bunga bangkai jenis langka.
Tonton lagi :
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
