Beban yang Dipikul Perempuan pada Masa Pandemi Bertambah Besar

Beban yang Dipikul Perempuan pada Masa Pandemi Bertambah Besar - GenPI.co
Foto: Yayasan CARE Peduli

GenPI.co - Pandemi covid-19 berdampak terhadap penurunan kualitas hidup, khususnya kaum rentan.

Kajian Yayasan CARE Peduli (YCP) menunjukkan, kaum perempuan menjadi kelompok kaum rentan yang paling mengalami dampak negatif pandemi covid-19.

Secara umum, perempuan bernasib lebih buruk daripada laki-laki karena beban tanggung jawab yang meningkat dan berlipat ketika ada pembatasan mobilitas dan kebijakan tinggal di rumah (stay at home) diberlakukan.

BACA JUGA:  Kasus Covid-19 Menggila, Yayasan LAM Sumbang 510 Tempat Tidur

Bonaria Siahaan, CEO Yayasan CARE Peduli mengatakan, hasil survei menunjukkan bahwa mayoritas beban school from home atau sekolah daring jatuh pada perempuan.

Temuan Yayasan CARE Peduli, tanggung jawab tambahan dalam mengawasi studi anak-anak di rumah sangat berat bagi perempuan pedesaan atau daerah perkotaan yang miskin, dikarenakan tingkat pendidikan rendah.

BACA JUGA:  Salut! Crazy Rich Bali Bikin Yayasan MKF untuk Bantu Masyarakat

Kondisi ini pun menimbulkan berbagai masalah baru di dalam keluarga, termasuk tindak kekerasan pada perempuan.

Beban berlipat juga dialami perempuan hamil karena keterbatasan akses pada layanan kesehatan serta berkurangnya kapasitas rawat inap rumah sakit.

BACA JUGA:  TMII Diambil Alih Negara, Yayasan Harapan Kita Tegas Katakan Ini

"Secara mental dan emosional, perempuan hamil dari kelompok rentan dan marjinal seringkali dipenuhi kekhawatiran akan keselamatan janin dan dirinya," jelas Bonaria dalam keterangan resmi, Selasa (24/8/2021).

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya