
GenPI.co - Pengamat hukum Lingkar Wajah Kemanusiaan (LAWAN Institute) Muhammad Mualimin geram dengan adanya kasus pelecehan terhadap mahasiswi oleh tenaga pengajar IAIN Kediri.
Pelecehan itu terjadi saat seorang mahasiswa tengah melakukan bimbingan skripsi di rumah pelaku.
Alhasil, pihak Rektorat IAIN Kediri langsung mencopot dari jabatan struktural pelaku.
BACA JUGA: Zoya Amirin Blak-blakan Cara Main Kilat, Duh Enaknya
Mualimin menjelaskan, ini tanda civitas akademika IAIN Kediri tak punya kurikulum feminisme.
"Lalai membiarkan penjahat kelamin menjabat dosen dan tidak tahu selama ini ada hidung belang menyamar menjadi akademikus," katanya kepada GenPI.co, Selasa (24/8).
BACA JUGA: Jokowi dan Prabowo Sepakat, Lanjutkan
Dia menjelaskan, harusnya staf pria dan wanita dididik agar sadar HAM dan bebas dari tindak pelecehan.
"Harus ada pembekalan tentang pentingnya menghargai perbedaan gender," ucapnya.
BACA JUGA: Pentolan 212 Kritik Jenderal Andika Perkasa, Duh
Menurutnya, berkaca dari kejadian itu, rektorat IAIN harus menyaring ulang staf dan dosen.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News