Warna-warni Balon Udara di Langit Pekalongan

Warna-warni Balon Udara di Langit Pekalongan - GenPI.co
Ribuan orang penuhi Stadion Hoegeng Pekalongan menyaksikan Festival Balon Udara. (Dok)

Karena ada sisi yang membahayakan penerbangan, AirNav segera mengambil langkah cepat. Namun tidak serta merta menghapus tradisi tersebut. Dirut AirNav, Novie Riyanto Rahardjo mengatakan kompromi yang dilakukan akhirnya balon tetap diterbangkan namun tidak diliarkan, tetap ditambat di tanah. Hal itu sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 40 Tahun 2018 tantang penggunaan balon udara pada kegiatan budaya masyarakat.

"Oleh karena, kami memfasilitasi masyarakat Pekalongan dengan menggelar Festival Balon tambat (tali). Tradisi tetap berjalan namun penerbangan tetap aman," katanya. 

Pada tahun awal dilaksanakan festival tersebut pada tahun lalu, gaung balon tambat memang belum moncer dan menarik minat masyarakat. Untuk itu AirNav memutuskan untuk memberi stimulan. Jajaran pemerintah dilibatkan, hadiah disiapkan dan masyarakat dikumpulkan. 

"Pada festival balon udara akan menyediakan hadiah Rp70 juta, paket umrah, tiket pesawat, dan beragam doorprize," katanya. 


Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya