Konflik Sudan Terus Berkobar, Apa Penyebabnya?

Konflik Sudan Terus Berkobar, Apa Penyebabnya? - GenPI.co
Konflik Sudan yang terus memanas dari hari ke hari. (Foto: Vatican News)

Kronologis

Desember 2018 Demonstrasi rakyat terhadap pemerintah mulai berkumpul di berbagai penjuru Sudan. Penyebabnya disinyalir karena tingginya harga makanan pokok seperti roti, langkanya uang tunai di masyarakat, hingga minimnya cadangan bahan bakar minyak terutama solar.

Faksi oposisi menyatakan bahwa situasi ini adalah dampak langsung dari pemerintahan Bashir yang menduduki tahta sejak kudeta 1989. 19 Februari 2019 Bashir memberlakukan status keadaan darurat nasional, melarang perkumpulan massa yg tidak diberi otorisasi. Ia menerjunkan militer serta polisi untuk meredam protes. Beberapa sumber melaporkan adanya penggunaan gas air mata dan peluru tajam dalam peredaman protes.

6 April 2019 demonstrasi dengan skala besar terjadi di markas militer di Khartoum.  Lima hari selanjutnya, 22 demonstran tewas oleh pasukan pengamanan dalam demonstrasi sekaligus pendudukan tersebut

11 April 2019 Militer Sudan menangkap Omar Al-Bashir dan menyatakan akan mengambil alih kekuasaan selama dua tahun kedepan, juga memberlakukan masa darurat serta jam malam selama tiga bulan. Jenderal Ahmad Awad Ibnu Auf didapuk sebagai kepala dewan pemerintahan militer.

Sejak itu, Serikat Pekerja Sudan (SPA), salah satu kelompok paling berpengaruh di kalangan demonstran mengajak semua demonstran utk melanjutkan demonstrasi sekaligus pendudukan di markas militer. SPA mengaku tidak percaya terhadap dewan militer dan trs melanjutkan protes hingga kekuasaan ke tangan rakyat, hingga hari ini

Sejak 3 Juni (3 hari sebelum lebaran di Sudan), Dewan transisi militer mematikan internet di Sudan. Hal ini bertujuan untuk meredam akses informasi di seluruh negara bagian Sudan.

Simak juga video berikut

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya