Diananda Choirunisa, Srikandi Cantik Andalan Merah Putih

Diananda Choirunisa, Srikandi Cantik Andalan Merah Putih - GenPI.co
Diananda Choirunisa. (foto: Instagram)

Atlet panahan Diananda Choirunisa akan menjadi salah satu tumpuan Indonesia untuk merebut Asian Games 2018. Tuntutan yang tidak terlalu berlebihan. Sebab, Diana, sapaannya, adalah peraih medali emas SEA Games 2013 dan 2017, plus Kejuaraan Dunia 2017.

Diananda adalah putri pasangan Zainuddin-Ratih Widyanti. Darah sebagai atlet panah, didapatnya dari sang ibu. Buat yang belum tahu, Ratih Widyanti adalah mantan atlet panahan asal Jawa Timur.

Saat ibunya berlatih, Nisa, sapaan akrabnya, sering menemani. Tak heran jika ia jatuh cinta pada olahraga ini. Nisa mengaku sudah menekuni panahan sejak kelas dua SD. Ia mulai berlatih di Lapangan Panahan KONI, Surabaya.

"Sampai sekarang masih latihan di situ. Cuma pas Pelatnas Asian Games saya pindah latihan," ujarnya, Selasa (10/7).

Menariknya, Nisa ternyata juga sempat menekuni olahraga pencak silat. Untuk cabang ini, ia terpengaruh oleh ayahnya yang pernah menjadi pesilat Jawa Timur. "Kalau dulu, waktu masih kecil, sering juga ikut papa latihan silat," ujarnya.

Gadis kelahiran Surabaya, 16 Maret 1997, mengaku tidak pernah bosan dengan panahan. Di samping senang, ia merasa panahan bisa melatihnya untuk menjadi pribadi yang lebih fokus. Termasuk saat menjalani peran sebagai mahasiswi jurusan psikologi di Universitas Airlangga, Surabaya.

Nisa tertantang untuk terus menaikan levelnya. Setelah meraih emas SEA Games 2013 dan 2017, plus Kejuaraan Dunia 2017, saatnya emas Asian Games diraihnya. Nisa yang biasa tampil di nomor recurve, menyebut Asian Games sebagai Olimpiade Mini. Pasalnya, para pesaing berat dan juara dunia, berasal dari negara negara Asia seperti Korsel, China, Jepang, dan India.

"Mereka pasti kembali bertemu di Olimpiade atau Kejuaraan Dunia. Asian Games rasa Olimpiade,” kata Diana.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya