
Bahkan, dirinya mengatakan ada juga orang-orang yang telah berumah tangga tertarik untuk mengasah kemampuan bahasa Inggris dan kemampuan memimpin.
“Saya berharap nantinya bisa mengajak anak-anak muda untuk mau mengajar bahasa Inggris secara gratis bagi kaum marjinal dan yang kurang mampu,” katanya.
Karena, menurutnya, satu-satunya cara untuk keluar dari kemiskinan dan menjadi budak kapitalisme yang sesungguhnya adalah dengan pendidikan dan pengetahuan.
BACA JUGA: PKS Semprot Giring Ganesha, Hati-hati
“Jika kita mampu membaca buku dalam bahasa Inggris, berfikir dalam bahasa Inggris dan berbicara dalam bahasa inggris maka kita pasti bisa terbebas dari kebodohan,” tuturnya.
Saat pandemi covid-16, Ririn mengatakan bahwa kegiatan School of Life harus berhenti untuk semntara waktu.
BACA JUGA: Menjelajah Samsung A72 ke Dunia Fotografi
Kendati demikian, proses belajar bahasa Inggris masih dilaksanakan secara online.
“Ke depannya, saya akan meyelesaikan S2 saya dan PhD serta merangkul para akademis di Universitas-universitas untuk lebih peka dalam mempromosikan budaya membaca,” ujarnya.
BACA JUGA: Manuver Ganjar Pranowo Maut, Puan Maharani Bisa Terseok-seok
Dirinya juga ingin para akademisi fokus untuk menjadi cahaya bagi murid. Sebab, menrutnya, masih banyak guru dan dosen yang mengajar hanya untuk uang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News